WahanaNews-Papua I Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 melibatkan semua pemangku kepentingan di Papua agar dapat pesta olahraga mutlicabang empat tahunan nasional itu dapat berlangsung sukses.
Salah satu pihak tersebut adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang berperan dalam menjaga kelancaran distribusi jaringan listrik terutama ke 44 venue pertandingan.
Baca Juga:
Energi Berkeadilan, PLN Listriki 3.860 Keluarga Tak Mampu di Sulsel
PLN Unit Pelaksana 3 Timika telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi semua bentuk permasalahan pada jaringan listrik agar PON Papua dapat berlangsung dengan sukses.
Demikian dikatakan Manajer PLN Unit Pelaksana 3 Timika, Marthinus Irianto Pasensi dalam jumpa pers bersama dengan pihak Stasiun Meteorologi Kelas III Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika, Hotel Grand Mozza, Kota Timika, Rabu (6/10/2021).
Marthinus menjelaskan, khusus untuk klaster Kabupaten Mimika, pihaknya telah mengantisipasi terjadinya peningkatan beban listrik dengan beberapa langkah. "Kami sejak tahun 2020 lalu sudah mengajukan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk mendukung pelaksanaan PON Papua. Tidak saja mengenai kebutuhan pengadaan peralatan, namun juga jasa-jasa yang dibutuhkan dalam penyediaan infrastruktur untuk PON Papua," kata Marthinus.
Baca Juga:
80 Ribu Rumah Tangga Daerah Terluar Ditarget Pemerintah Terpasang Listrik
Hasil dari lelang pengadaan itu dapat disaksikan di venue-venue dalam bentuk generator set (genset) sebagai cadangan pembangkit listrik. Pembangunan sarana pendukung selesai pada semester pertama 2021. Beberapa alat seperti Uniterruptible Power Supply (UPS) dan travo mobile sudah langsung ditempatkan di venue.
Saat ini daya mampu dari PLN Timika adalah sebesar 39 megawatt (MW) dengan beban puncak saat digelarnya PON di klaster Mimika mencapai 29 MW dan masih bisa menampung hingga 37 MW. Ini ditunjang oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Gorong-gorong berkapasitas 28 MW dan Pomako sebesar 9 MW.
Mengenai adanya perubahan sistem jaringan listrik yang terjadi di Mimika saat ini, Martinus mengatakan bahwa pihaknya menyiasatinya dengan sistem operasi terpisah. Di mana sebanyak 39 MW dibagi bebannya, masing-masing 29 MW dan 10 MW.