Wahananews-Papua | Komjen Pol. Paulus Waterpauw setelah dilantik menjadi Deputi II Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (kepala BNPP) oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bulan lalu mengadakan kunjungan kerja di Papua, Perbatasan RI-PNG.
Warga perbatasan Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) banyak menggunakan mata uang kina untuk bertransaksi di Pasar Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Baca Juga:
2 Anggota OPM yang Serang Pos Paro di Nduga Papua Ditembak TNI
Deputi II Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (kepala BNPP) Paulus Waterpauw menyaksikan sendiri transaksi dagang disana sebagian warga menggunakan mata uang Kina PNG.
Seperti yang terlihat di Pasar Skouw, warga menggunakan mata uang Papua Nugini tersebut untuk jual beli. Padahal pasar modern di perbatasan tersebut baru dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua tahun lalu.
"Saya beli tikar ini selain untuk dipakai, bisa juga dijual kembali ke warga di Vanimo, PNG," kata Naomi, salah satu warga Papua Nugini saat berbincang dengan Paulus Waterpauw, Selasa (16/11).
Baca Juga:
Pascakonflik TNI-Polri di Sorong, Kapolda Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi Hoaks
Pasar Skouw dilengkapi tempat ibadah yakni gereja dan masjid, amphiteater, food court, lapangan parkir luas serta sejumlah fasilitas pendukung lainnya seperti toilet dan areal taman.
Naomi mengaku sengaja melintas perbatasan lewat jalur tradisional untuk membeli sembako dan kebutuhan rumah tangga di pasar tersebut.
Tentunya Naomi dalam berbelanja menggunakan mata uang kina. "Mereka berbelanja pakai uang kina," kata Rukiyah, salah satu pedagang pakaian.