WahanaNews-Papua | Gereja sebagai kesatuan umat kristiani tidak bisa dilepaskan dari jati diri keberadaannya untuk mewartakan Kerajaan Tuhan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, Pembaharuan relasi-relasi sosial berdasarkan ajaran sosial, gereja harus selalu menjadi kekuatan dalam usaha membangun solidaritas, keadilan dan perdamaian.
Baca Juga:
Pdt Maurits Rohrohmana: GPI Papua sebagai Gereja Tetap Mendoakan Negara dan Bangsa
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si disaat menyampaikan sambutan dan sekaligus membuka kegiatan “Sidang Sinode X dan Mupel V Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua) berlangsung di Kabupaten Merauke, pada Minggu (23/10/2022).
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama menjelaskan bahwa kehadiran gereja di dunia, khususnya di Indonesia jelas memiliki tujuan ilahi.
"Gereja memiliki panggilan Ilahi yang mulia dan luhur untuk mencerahkan dan menerangi kehidupan kita dalam berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.”Jelas Wamenag.
Baca Juga:
Hut Ke-17 Persekutuan Lanjut Usia GPI Papua, Pdt Morets Rohrohmana: "Opa Oma Harus Yakin, Tuhan Selalu Menyertai Kita"
Disamping itu, Wakil Menteri Agama juga menjelaskan bahwa dalam perjalanan sejarah bangsa, gereja telah berperan besar dalam pembangunan di berbagai bidang, khususnya di bidang agama yang tentunya hal ini merupakan bagian dari kontribusi besar masyarakat gereja yang sangat diharapkan oleh seluruh Bangsa Indonesia dalam mengisi pembangunan.
Sebagai penutup, Wakil Menteri Agama mengapresiasi peran Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua dalam pembangunan bidang agama di Tanah Papua.
Gereja Protestan Indonesia yang bersentuhan langsung dengan masyarakat kehadirannya sangat berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.