Papua.WahanaNews.co, Puncak Jaya - Masyarakat Puncak Jaya berkumpul untuk melakukan aksi demo tuntut penambahan kuota dan prioritaskan orang asli Papua dalam penerimaan CPNS 2024. –
Masyarakat dari berbagai distrik di Kabupaten Puncak Jaya melakukan unjuk rasa dengan penyampaian aspirasi di Kantor Bupati Puncak Jaya, Senin (3/6/2024).
Baca Juga:
Protes Terkait CPNS dan Kuota OAP, Ini Penjelasan Sekda Fakfak
Masyarakat Puncak Jaya menuntut penambahan kuota dan prioritaskan orang asli Papua dalam penerimaan CPNS 2024
Para pengunjuk rasa melakukan aksi dengan long march di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya untuk penyampaian aspirasi
Massa membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang intinya berisikan tuntutan penerimaan CPNS harus diisi sepenuhnya oleh orang asli Papua (OAP).
Baca Juga:
Gelar Konferensi Pers Terkait DPRP Papua Barat Daya Melalui Mekanisme Pengangkatan, Ini Kata Ketua Panitia Seleksi
Aksi massa meminta Pemkab Puncak Jaya memperhatikan penerimaan CPNS tahun 2024 dengan penambahan kuota OAP khususnya orang asli Puncak Jaya.
Mika Wanena selaku koordinator massa pengunjuk rasa meminta Pemkab Puncak Jaya untuk segera meneruskan aspirasi mereka kepada Pemerintah Pusat.
Pengunjuk rasa melakukan aksi demo tuntut penambahan kuota dan prioritaskan orang asli Papua dalam penerimaan CPNS 2024. (Foto: Istimewa)
Ia meminta penambahan kuota penerimaan CPNS 2024 di Kabupaten Puncak Jaya.
Menurutnya, jumlah kuota yang saat ini berjumlah 1.246 formasi masih sangat sedikit sehingga perlu ditambahkan mengingat jumlah pencaker OAP di Kabupaten Puncak terbilang cukup banyak.
Koordintor pengunjuk rasa menyerahkan anak panah dan pena sebagai simbol penyerahan aspirasi kepada Penjabat (Pj) Bupati dan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Puncak Jaya.
"Anak panah dan pena menjadi simbol untuk kemajuan dengan mengenyam pendidikan. Kalau tidak, maka Puncak Jaya akan tetap dalam kemunduran," ujar Mika.
Penjabat Sekda Puncak Jaya, Yubelina Enumbi menerima pengunjuk rasa untuk mendengar aspirasi.
"Saya sebagai perempuan. Tidak layak menerima anak panah. Saya ini perempuan tapi tahu budaya filosofi anak panah. Orang tua saya pernah kasih tahu," kata Yubelina.
Lanjut ia terima pulpen, sambungnya pulpen dapat melumpuhkan masalah kemiskinan dan sebagai panah yang bisa menembak sasaran pada kesejahteraan masyarakat dan mengubah pembangunan dan menciptakan damai sejahtera Kabupaten Puncak Jaya.
Diketahui, dalam beberapa cuplikan video yang tersebar di platform media sosial Facebook, aksi massa kelompok Pencari Kerja Kabupaten Puncak Jaya berkumpul di Kota Lama dan alun-alun.
Lalu melakukan long march ke dalam halaman Kantor Bupati Puncak Jaya untuk menyampaikan aspirasi.
Pengunjuk rasa membawa sejumlah spanduk dan pamflet yang intinya berisikan tuntutan penerimaan CPNS harus diisi sepenuhnya oleh orang asli Papua (OAP).
[Redaktur: Hotbert Purba]