Wahananews-Papua | Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono setelah mengikuti acara pelantikan di Istana Negara, dimana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik dan mengambil sumpah jabatan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Senin (19/12/2022), di Istana Negara, Jakarta.
Panglima TNI Yudo Margono akan membuka kemungkinan untuk melakukan pendekatan yang lebih humanis dalam menangani konflik di Papua.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
Menurut Panglima TNI Yudo Margono, langkah tersebut bisa mengurangi ketegangan antara aparat keamanan dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.
"Sekarang lebih ditonjolkan operasi teritorial, memang bukan operasi militer. Tapi yang perlu digarisbawahi, tentu tetap tegas, sesuai hukum yang ada," ujar Yudo seusai dilantik Presiden Jokowi.
Pesan Presiden Jokowi Namun, pihaknya akan terlebih dulu melakukan evaluasi situasi terkini.
Baca Juga:
Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024
Bersama para kepala staf angkatan, Yudo segera mengecek kondisi lapangan secara langsung dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Negara.
"Kita akan meminta masukan dari para prajurit di lapangan, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta pemerintah daerah. Kita dengar apa yang harusnya kita lakukan. Tentunya itu perlu pendekatan lapangan. Saya akan putuskan setelah cek, kemudian saya laporkan ke Pak Presiden," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Negara menyambut baik rencana pendekatan humanis dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua.
Namun, dia mengingatkan bahwa penanganan secara humanis, bukan berarti mengendurkan ketegasan dalam menghadapi KKB.
"Pendekatan humanis baik, pengurangan prajurit TNI di Papua juga baik, tapi harus tetap tegas. Kalau kita tidak tegas di sana, KKB akan selalu berbuat seperti itu. Tidak akan selesai-selesai masalahnya," kata Presiden. [hot]