WahanaNews-Papua | Terkait aksi teror penembakan yang dilakukan KKB terhadap TNI di Kabupaten Nduga Papua beberapa hari lalu, Kodam XVII/Cenderawasih sedang mendalami dan mengusut kejadian tersebut.
Juga adanya penggunaan senjata pelontar granat atau grenade launcher module (GLM) yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.
Baca Juga:
Panglima TNI: Usai Kontak Tembak dengan KKB Empat Prajurit Masih Dicari
Hal ini disampaikan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa dalam kunjungan di Makodim 1710 Mimika, pada Selasa (29/3).
Terkait pelontar granat, diduga senjata tersebut dipakai dalam aksi penyerangan di Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif Marinir III di Nduga, Papua.
"Iya, kami sedang mendalami fakta-fakta apa yang terjadi di sana, kini situasi sudah kondusif dan aman terkendali. " ucap Pangdam.
Baca Juga:
Pangdam XVII/Cenderawasih Kunjungan Kerja di Kabupaten Asmat
Meski demikian, petugas gabungan tetap melakukan pengamanan dan siaga, tambahnya.
Pangdam memastikan, situasi di Nduga sudah kondusif dan terkendali. "Semua tindakan pengamanan sudah dilakukan, sehingga di wilayah itu kondusif, ujar Pangdam.
Lanjut Pangdam, aktivitas warga disana sudah berangsur normal.
Dijelaskan dia, tidak ada penambahan personel di Nduga, karena sudah ada prajurit Kodim dan Satgas lainnya.
Sebelumnya KKB dipimpin Egianus Kogoya melakukan serangan terhadap TNI dari Korps Marinir di Kampung Dikware Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam serangan KKB, 2 prajurit Marinir tewas dan 6 orang anggota satgas mengalami luka tembak. [hot]