WahanaNews-Papua | Kepolisian Republik Indonesia mengubah sandi operasi untuk menangani kekerasan kelompok bersenjata (KKB) di Papua, sebelumnya Nemangkawi menjadi Operasi Damai Cartenz. Polri tetap mengedepankan upaya persuasif dan preventif.
"Maka kami melakukan upaya pendekatan persuasif, pendekatan pencegahan. Kalau upaya kekerasan ketemu kekerasan, saya kira mengubah pendekatan kepada masyarakat, karena ini masyarakat kita," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu kemarin.
Baca Juga:
KKB Kembali Beraksi, Rumah Adat Papua Jadi Sasaran
Ramadhan menyebut Operasi Damai Cartenz akan semaksimal mungkin menghindari kekerasan. Ramadhan menegaskan kekerasan bukan satu-satunya cara dalam menangani KKB.
"Tujuannya intinya, bagaimana masyarakat Papua ini tercipta rasa aman. Tentu akan menghilangkan kekerasan. Upaya kekerasan bukan jalan satu-satunya," ungkap Ramadhan.
Sebelumnya, Operasi Damai Cartenz resmi digelar. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan seluruh personel dapat menahan diri dan menghindari kontak tembak dengan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Baca Juga:
Seorang Anggota TNI Gugur Lagi di Maybrat
"Saya sudah minta kita selalu harus bisa menahan diri. Selama ini kan kita dalam kasus penembakan kita aktif merespons, dalam merespons ini selalu ada kontak tembak," ujar Mathius dalam keterangannya hari ini.
Mathius mengatakan kontak tembak dengan KKB bisa berdampak negatif terhadap pemerintah. Hal itu juga kerap dimanfaatkan pihak lawan untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah.
"Kontak tembak ini lebih pada sisi negatif daripada positifnya karena yang berseberangan memanfaatkan momen ini untuk men-judge atau menjatuhkan kredibilitas pemerintah," kata Mathius.