Papua.WahanaNews.co, Jayapura - Tarian kolosal 2.600 pelajar asal Jayapura dan perwakilan kabupaten/kota se- Povinsi Papua resmi memecahkan rekor MURI pada puncak penyelenggaraan Hari Anak Nasional (HAN) 2024, di Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Selasa (23/7/2024).
Penghargaan diserahkan Direktur Operasional MURI Jusuf Ngadri kepada Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Tri Tito Karnavian, selanjutkan diteruskan kepada Ibu Negara Iriana Jokowi, sebagai persembahan di hari anak nasional.
Penyerahan rekor MURI juga disaksikan Presiden Jokowi beserta para Menteri, gubernur se-Indonesia serta pejabat terkait.
Baca Juga:
Kemen PPPA Dorong Pemda Dengar dan Tindaklanjuti Suara Anak
Ketua Umum OASE KIM, Tri Tito Karnavian menyatakan penyelenggaraan puncak acara HAN 2024 di Papua didasarkan kepada keputusan Presiden untuk mewujudkan Indonesia emas di 2045 Mendatang.
Dilain pihak, anak merupakan aset berharga untuk negara dan mereka akan menjadi penerus bangsa di masa depan.
"Kami OASE KIM dibawah binaan ibu negara mendukung penuh kegiatan HAN ke 40 2024 diselenggarakan di Papua," ujarnya.
Baca Juga:
Peringati Hari Anak Nasional, Srikandi PLN Luncurkan Program Pengembangan Pendidikan Sahabat Anak
Sementara dalam puncak perayaan HAN 2024 di Papua, dihadiri sekitar 6.000 anak mulai dari PAUD, SD. SMP hingga SMA dari Provinsi se-Papua.
Turut hadir perwakilan anak dari seluruh provinsi yang didampingi istri gubernur se-Indonesia.
Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun mengatakan peringatan hari anak nasional kali ini merupakan pengingat bagi kita, betapa pentingnya memberikan perhatian yang serius terhadap generasi penerus bangsa. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak dan kesejahteraan anak.
Semua diajak untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak baik dari segi pendidikan, kesehatan dan perlindungan kesejahteraan."
"Kita juga harus memberikan perhatian khusus kepada isu-isu yang dihadapi anak seperti kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Karena setiap anak adalah bintang yang membawa cahaya murni untuk kita bantu mereka menjadi secerah mungkin," pungkasnya.
Puncak acara juga diisi dengan penyampaian suara anak Indonesia oleh 38 perwakilan anak dari Forum Indonesia. Juga diisi penampilan anak-anak asli Papua berbakat matematika, baris berbaris, marching band, menyanyi dan desain kostum kreatif.
Acara juga dilanjutkan dengan pemberian beasiswa program Indonesia Pintar serta penghargaan kepada anak berprestasi.
[Redaktur: Hotbert Purba]