Wahananews-Papua | Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding dan subholding PLN pada 2023. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana tersebut dimulai tahun ini secara virtual.
"Nah, subholding dan holding PLN sendiri rencana tahun ini akan virtual dulu sebelum kita dorong benar-benar jadi holding, subholding di tahun depan," ungkapnya di Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (10/5/2022).
Baca Juga:
Peran Srikandi BUMN Pertamina Grup dalam Peringatan Hari Kartini 2024
Bahkan, lanjut Erick, Kementerian BUMN sudah melakukan pemetaan. Contohnya, bagaimana subholding PLN salah satunya ada Beyond Kwh.
"Artinya apa? Lebih dari menjual listrik. Karena memang kabel-kabel yang sekarang dimiliki oleh PLN itu punya value added sendiri, yang kita bisa lakukan tentu membantu dari pada penetrasi era digitalisasi, itu adalah satunya," terangnya.
Kemudian pembangkit listrik tidak berdiri sendiri ke depannya. Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya air, sinar matahari, angin, dan panas bumi. "Banyak negara tetangga tidak punya kekayaan ini," imbuh dia.
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Umumkan Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di Kios Resmi
Erick juga mengungkapkan banyak negara melihat Indonesia mempunyai potensi energi baru terbarukan (EBT).
Holding dan subholding PLN ini akan mirip dengan Pertamina. Saat ini, Pertamina memiliki subholding yang tidak saling bergantung.
"Karena itu, kenapa holding, subholding yang kita lakukan di PLN kan sebenarnya mirip Pertamina," ujarnya. [hot]