WahanaNews - Papua | Berkenaan dengan penetapan dua vaksin pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Rotavirus tersebut masuk dalam program imunisasi,
Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua pun mengajak warga Bumi Cenderawasih untuk membawa bayinya melakukan imunisasi rutin pasa Posyandu, Puskesmas maupun rumah sakit umum daerah terdekat.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
“Dahulu dua vaksin ini berbayar, sekarang gratis karena masuk program pemerintah. Jadi kita harap warga bisa datang membawa bayinya untuk divaksin sebab pneumonia dan diare ini sangatlah berbahaya,” terang Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame di Jayapura, dikutip Sabtu.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Provinsi Papua dr. James Thimoty, memastikan imunisasi PCV dan Rotavirus aman untuk diberikan bersama-sama dengan imunisasi rutin lainnya seperti BCG, MR, DPTHb-Hib, IPV atau Polio.
Kendati ada efek samping seperti demam dan sejenisnya, hal tersebut dipandang normal serta tidak bersifat permanen atau dapat berangsung pulih dalam beberapa jam.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
“Efek samping dari setiap vaksin pasti ada. Tapi biasanya demam dan nanti pulih dengan sendirinya. Tapi pada intinya dua vaksin ini aman, Jadi, jangan takut dan jangan tunda. Apalagi dua vaksin ini gratis yang sebelumnya didapatkan dengan berbayar,” tandas dia.
Sementara Health Officer Immunization UNICEF Papua, dr. Husny Muttaqin, pada kesempatan itu mengajak kalangan pers di Bumi Cenderawasih untuk bisa ikut mensosialisasikan pentingnya warga mengikutkan anaknya kedalam program imunisasi PCV dan Rotavirus, sebab dapat meminimalisasi angka kematian bayi.
“Mari ikut mengedukasi para ibu-lbu di Papua yang punya bayi agar bisa mengikutkan mereka dalam program imunisasi PCV dan Rotavirus,” tandas dia.