WahanaNews-Papua I Informasi kelangkaan BBM di Sorong, Papua beberapa hari terakhir meluas melalui media sosial. Imbasnya, muncul kekhawatiran masyarakat yang berujung pada antrean panjang di SPBU di Kota Sorong dan sekitarnya.
PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku angkat bicara terkait informasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Sorong, Papua.
Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan dan Kelangkaan BBM, Polisi Pantau SPBU
Informasi kelangkaan BBM di Sorong, Papua meluas melalui media sosial. Imbasnya, muncul kekhawatiran masyarakat yang berujung pada antrean panjang di SPBU di Kota Sorong dan sekitarnya.
"Menyikapi informasi yang beredar tentang kelangkaan BBM, dengan ini kami nyatakan itu merupakan berita bohong (hoaks). Masyarakat telah termakan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga berbondong-bondong mengantre BBM," kata Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun seperti dikutip dari Antara, Senin (8/11/2021).
Dia menegaskan stok BBM di fuel Terminal Pertamina Sorong itu masih aman, bahkan hingga 4 atau 5 hari ke depan.
Baca Juga:
Pastikan Ketersediaan BBM, Kapolres Dairi Sidak ke SPBU
Menurutnya, kekhawatiran masyarakat pelanggan Pertamina ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, yakni dengan menjual BBM jenis Pertalite dengan harga yang jauh di atas harga kewajaran yang ada di SPBU.
Hal itu terbukti dengan penangkapan yang dilakukan oleh Pihak Polresta Sorong terhadap oknum yang membeli BBM di SPBU dan kemudian menjual BBM dengan harga yang sangat tinggi.
"Sesuai jadwal, direncanakan pada tanggal 8 November 2021 kapal pengangkut BBM akan bongkar muatan," imbuhnya.
Selain itu, dia mengatakan kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong pada Selasa (9/11/2021).
Untuk mengatasi antrean yang terjadi di SPBU, pihak Pertamina juga telah mendistribusikan BBM ke SPBU secara bertahap guna mengurai antrean panjang.
"Kami juga menindaklanjuti gerombolan penimbun BBM yang telah berhasil diungkap pihak kepolisian," imbuhnya. Sebelumnya diberitakan, situasi yang dikhawatirkan masyarakat tidak benar-benar terjadi.
Sejak Jumat malam (5/11/2021), Pertamina telah melakukan normalisasi ke semua SPBU, sesuai dengan jatah harian SPBU masing-masing. Sabtu (6/11/2021), Fuel Terminal Sorong telah menambah pengiriman pasokan hingga lebih dari 200 persen dari pasokan harian yang normal untuk menyelesaikan antrean panjang di SPBU.
Kejadian ini jika terus bertahan akan membahayakan kita semua, sebab jika isu ini tetap terus dihembuskan dan kita mempercayai maka imbasnya kepada masyarakat sendiri, perlu diketahui pihak kepolisian juga telah memeriksa oknum yang memanfaatkan kejadian ini dengan melakukan penimbunan.
"Sebab ketika warga yang biasa mengantre dengan hanya 1 sampai 2 liter untuk motor atau 5 sampai 10 liter untuk mobil akan terhambat" ujarnya. Edi Juga menambahkan bahwa Pertamina sampai hari ini tidak ada isu untuk menaikkan harga produk pertalite, seperti apa yang saat ini disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu Edi juga mengajak warga kota dan kabupaten Sorong agar melawan informasi bohong yang disebarkan oleh oknum penimbun BBM yang tidak bertanggungjawab.
Ia menjelaskan juga bahwa Fuel Terminal Sorong telah mendistribusikan BBM ke daerah Sorong Selatan sebanyak 25 KL dan Kabupaten Sorong sebanyak 40 KL guna menanggulangi isu kelangkaan BBM ke daerah di luar Sorong yang juga terimbas dari wilayah Kota Sorong. (tum)