PAPUA.WAHANANEWS.CO, Jayapura – Kapolda Papua Irjen Pol Patrige R. Renwarin didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Papua, Ny Nova Patrige Renwarin, menjenguk korban penyerangan dan pembakaran yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo di distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Senin (24/3/25).
Kunjungan di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura, Kapolda Papua juga turut didampingi oleh Irwasda Polda Papua Kombes Pol Jeremias Rontini, Karoops Polda Papua Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, serta beberapa PJU Polda Papua.
Baca Juga:
Klarifikasi Puspen TNI: 1 Guru Tewas dan 6 Luka Akibat Serangan KKB di Yahukimo
Kapolda menyampaikan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moril, memastikan kondisi kesehatan korban, serta menjamin bahwa negara hadir dalam melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Selain itu, kunjungan ini juga menjadi wujud komitmen Polri dalam menangani situasi keamanan di Papua serta memperkuat sinergi dengan masyarakat dalam menciptakan stabilitas dan ketertiban di wilayah tersebut,” ujarnya.
Adapun nama-nama korban dari aksi penyerangan tersebut, yakni Tari, Fanti, serta Irmawati yang mengalami luka ringan, adapun nama-nama korban yang mengalami luka berat, yakni Kosmas, Fidi lena, serta Paskalia.
Baca Juga:
KKB Serang Guru di Yahukimo, Enam Orang Dikabarkan Tewas
Kunjungan Kapolda Papua bersama Ketua Bhayangkari Daerah Papua untuk menjenguk korban penyerangan dan pembakaran yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, merupakan bentuk kepedulian dan empati terhadap para korban serta keluarganya.
Diketahui Polisi mengungkap hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap 10 guru dan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Penyerangan itu diduga dilakukan 15 orang selama 2 hari beruntun.
"Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam," kata Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani dikutip, Selasa (25/3/2025).