WahanaNews - Papua | Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen memberantas korupsi, terutama di sisi pelayanan.
Pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) terus digalakkan di unit pelaksana teknis (UPT), seperti di Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Merauke.
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
"Ini bukti kalau kita juga concern cegah korupsi, termasuk di salah satu UPT KKP di paling timur di Indonesia atau Papua" kata Kepala BKIPM, Pamuji Lestari dalam keterangan dikutip laman KKP, Sabtu (11/2/2023)
Sosok yang akrab disapa Tari ini menyebut pencanangan Pembangunan Zona Integritas sebagai tahapan awal dari implementasi Reformasi Birokrasi yang lebih intens dan berkelanjutan.
Hal ini tercermin melalui penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan mulai dari perubahan budaya kerja, penataan tata laksana, manajemen SDM yang baik, perbaikan akuntabilitas, peningkatan aspek pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
Dia mengingatkan, pelaksanaan seluruh sistem tersebut bukanlah perkara yang mudah.
SKIPM Merauke sangat memerlukan dukungan sumberdaya dan sinergitas dari pemerintah daerah, instansi terkait, feedback dari masyarakat/pengguna jasa, serta pengawasan dari lembaga lain, agar sistem ini bisa terus diperbaiki," jelasnya.
Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di SKIPM Merauke, Papua Selatan.
Tari berharap implementasi sistem tersebut bisa mencapai tiga sasaran utama reformasi birokrasi yang telah ditetapkan untuk setiap instansi/lembaga yaitu, Birokrasi yang bersih dari KKN dan akuntabel, Birokrasi yang efektif dan efisien, dan Birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
"Selain itu tentunya pengawasan dari internal dalam hal ini adalah Inspektorat Jenderal, KKP," ujar Tari.
Melalui zona integeritas, Tari mengingatkan jajarannya terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat guna mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.
"Mari mulai sekarang kita saling mengingatkan, saling bergotong-royong untuk tidak melakukan pungli, korupsi dan berbagai perbuatan tercela lainnya. Ingat, kerja kita diawasi langsung oleh masyarakat dan teman-teman penegak," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan leadership berperan penting dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Bukan hanya sekedar komitmen, namun harus dibarengi dengan tindakan tegas dalam menjalankan komitmen tersebut.
Ketegasan tidak cukup hanya dengan “kata-kata berkomitmen akan”, tetapi harus dengan keberanian untuk bertindak, menjaga serta mengawal pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Selain itu, Sistem Integritas yang telah dimiiliki KKP memerlukan dukungan pengawasan yang efektif baik yang dilakukan pengawas internal oleh Inspektorat Jenderal, maupun pengawas eksternal serta peran serta masyarakat untuk mengawasi kerja aparat pemerintah.