WahanaNews-Papua | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memaparkan akan dampak pemekaran Provinsi Papua merupakan sebuah upaya untuk melakukan percepatan pembangunan dan kesejahteraan untuk masyarakat di Papua.
Hal ini disampaikan Tito Karnavian dalam Rapat Kerja Tingkat I antara Komisi II DPR RI dengan pimpinan DPD RI, dan Mendagri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (21/6).
Baca Juga:
Sebelas Desa Persiapan di Kutai Timur Masih Menunggu Keputusan Kemendagri
“Pemekaran Papua bertujuan tidak lain untuk mempercepat pembangunan, diharapkan kita semua agar kesejahteraan rakyat di Papua, terutama Orang Asli Papua (OAP) akan meningkat dengan cepat juga dengan adanya pemekaran,” ungkap Tito.
Tito mengatakan bahwa letak geografis yang luas dan medan yang sulit menjadi tantangan dalam proses pembangunan.
"Tidak hanya itu, masalah birokrasi pemerintah daerah yang panjang juga kerap menjadi hambatan dalam pembangunan di Papua.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Tunda Penyaluran Bansos Hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai
“Dengan dimekarkannya menjadi tiga provinsi, diharapkan dapat memperpendek birokrasi dan mempermudah berbagai urusan,” ujar mantan Kapolri itu.
Tito mengemukakan, pemekaran wilayah bukanlah hal baru di negeri ini.
Sebelumnya, melalui pemekaran wilayah, beberapa daerah terbukti menjadi lebih mandiri dengan kemampuan fiskal yang memadai untuk melakukan pembangunan, tanpa tergantung pada transfer pusat.
Bahkan, lanjut Tito, beberapa daerah hasil pemekaran yang dinilai sukses. Misalnya saja Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara-Tengah.
Bahkan, provinsi ini menjadi salah satu dari empat daerah yang pertumbuhan ekonominya positif pada saat pandemi Covid-19.
Tito melanjutkan, pemekaran wilayah juga bukan hal baru di Papua. Sejak dimekarkan dan berdirinya Provinsi Papua Barat, berbagai capaian positif pembangunan semakin terlihat jelas.
Belum lagi beberapa daerah yang sebelumnya tertutup dan cenderung terisolasi menjadi semakin terbuka sejak dimekarkan.
“Papua juga dimekarkan dengan adanya provinsi baru, Papua Barat, dan kita melihat hasil yang positif.
Kita melihat pembangunan ditandai dengan IPM yang menaik, daerah-daerah yang tadinya terisolasi, semua menjadi terbuka, menjadi terjadi percepatan, Pegunungan Arfak yang dekat Manokrawi, daerah terisolir yang sekarang terbuka,” pungkasnya. [hot]