WahanaNews-Papua | PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik investasi baru di Kawasan Industri Mongondow (Kimong), Sulawesi Utara, sehingga dapat menarik investor menanamkan modalnya di wilayah tersebut.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah Dan Gorontalo (UIW Suluttenggo) Leo Basuki didampingi jajaran, bersama Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow dan perwakilan pihak investor yang berinvestasi dalam pembangunan Proyek Kimong yaitu Peng Cheng dan Kentjana mengunjungi lokasi rencana dibangunnya beberapa infrastruktur di Kawasan Industri Mongondow (Kimong).
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Basuki mengatakan, dalam pembangunan proyek Kawasan Industri Kimong, PLN berkomitmen menjaga ketersediaan energi listrik yang andal, dimulai dari proyek pembangunan hingga nanti sudah beroperasi penuh sesuai kebutuhan investor. Proyeksi kebutuhan daya listrik di kawasan ini mencapai 1.000 MW.
“Kami siap menyediakan kebutuhan listrik yang dibutuhkan dan tidak hanya itu kami menyediakan layanan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bagian dari kampanye energi baru terbarukan oleh PLN”, tutur Basuki.
Dalam rangkaian kunjungan ini, PLN membawa serta Investor yang ada untuk mengunjungi langsung infrastruktur kelistrikan PLN, yaitu Gardu Induk Lolak untuk meyakinkan investor bahwa PLN siap secara infrastruktur dalam mendorong percepatan investasi yang direncanakan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pertemuan antara Pemerintah, PLN dan investor ini menjadi sinyal komitmen baik untuk mempercepat rencana pengembangan pembangunan proyek strategis ini.
Dalam kesempatan yang sama Kentjana menyampaikan, dalam kawasan industri Kimong direncanakan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter dengan jenis mineral aluminium, kapasitas produksi tahap pertama diperkirakan hingga 500 ribu ton logam dan investasinya kurang lebih US$ 1 miliar.
Pembangunan kawasan industri Kimong berpotensi mendorong pembangunan ekonomi daerah dan nasional dengan program hilirisasi yang ada.