Dikatakan Darmizal, Prabowo ingin meniru sosok Jokowi dalam berpolitik. Saat berkompertisi boleh berbeda. Namun, jika kompetisi sudah berakhir ya selesai sudah urusan. Mereka bergandengan tangan untuk membangun bangsa.
"Hal ini yang harus dicontoh oleh politisi di Indonesia. Seharusnya, tidak menyimpan dendam saat kalah dalam kompetisi. Justru mereka bersatu untuk membangun bangsa," ungkap Darmizal.
Baca Juga:
ReJO Minta Stop Goreng Isu Pesawat Pribadi Kaesang Saat ke AS
Pria Kelahiran Sulit Air, Sumatera Barat 6 September 1963 ini menegaskan, kemesraan antara Jokowi dan Prabowo jelang pelantikan tidak perlu diragukan lagi.
"Jangan mengadu domba sesama anak bangsa. Apalagi keduanya adalah putra terbaik bangsa pillihan rakyat. Mari bersatu padu untuk membangun bangsa ini. Jangan lagi ada adu domba untuk memecah belah keduanya," demikian Darmizal.
[Redaktur: Hotbert Purba]