PAPUA.WAHANANEWS.CO, Jayapura – Kepolisian Daerah (Polda) Papua menegaskan bahwa proses rekrutmen anggota Polri tahun 2025 berlangsung secara transparan dan tanpa pungutan biaya.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo untuk memastikan tidak ada celah bagi praktik pungutan liar dalam seleksi calon Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri.
Baca Juga:
Eks Wadirreskrimsus Polda Sumut AKBP DK, Dipecat karena Penyuka Sesama Jenis
“Masuk polisi itu gratis, tidak ada pungutan sepeser pun. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga proses rekrutmen tetap transparan dan akuntabel,” kata Kabid Humas, Jumat (7/2/2025).
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan janji kelulusan dari pihak-pihak yang mengatasnamakan panitia seleksi.
Benny Ady Prabowo meminta agar setiap calon peserta dan keluarganya percaya pada kemampuan diri sendiri.
Baca Juga:
Dugaan Kriminalisasi Advokat, IPW Desak Bareskrim Bertindak Profesional
“Jangan tertipu oleh pihak yang menjanjikan kelulusan dengan bayaran. Percayakan sepenuhnya pada usaha dan kemampuan anak-anak kita jika memenuhi syarat, mereka pasti berhasil,” ujarnya.
Polda Papua juga membuka jalur pengaduan bagi masyarakat yang menemukan praktik pungutan liar dalam proses seleksi. Ia menegaskan, pihaknya akan memberikan perlindungan kepada siapa pun yang berani melapor.
Rekrutmen Anggota Polri 2025
“Kami akan menjamin keamanan bagi pelapor. Jika ada pihak yang bermain dalam rekrutmen ini, segera laporkan. Kami akan tindak tegas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kombes Benny menjelaskan bahwa pendaftaran seleksi Polri tahun 2025 telah resmi dibuka sejak 5 Februari hingga 6 Maret 2025.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs resmi penerimaan.polri.go.id, dengan verifikasi dokumen di Polres terdekat.
“Tahun ini, rekrutmen mencakup Akpol, Bintara tugas umum, Bintara Rekpro, Bintara kompetensi khusus, serta Tamtama. Seluruh tahapan seleksi berlangsung transparan dengan pengawasan ketat,” demikian Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo.
[Redaktur: Hotbert Purba]