Wahananews-Papua | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pembangunan sejumlah infrastruktur.
Selain bendungan untuk irigasi pertanian dan pengembangan food estate, dukungan infrastruktur juga diberikan untuk mendukung peningkatan produksi dan ekspor jagung pada pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom, Papua dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Wamen Diana Tinjau Kesiapan Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pentingnya tata kelola air (water management) dalam mendukung pertanian untuk memastikan aliran air berjalan baik.
"Kuncinya ada pada ketersediaan air untuk irigasi, baru diikuti dengan teknologi pertaniannya," kata Menteri Basuki.
Pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom akan dilakukan pada lahan seluas 10.000 hektare (ha), di mana seluas 7.000 ha merupakan Area Penggunaan Lain (APL) dan 3.000 ha merupakan area ex-plasma sawit.
Baca Juga:
Pemkab Penajam Paser Utara Bantu Warga Lokal Kerja di IKN Nusantara
Untuk tahap awal, pengembangan budidaya jagung dilaksanakan pada lahan seluas 3.000 ha ex-plasma sawit yang berada di 7 kawasan, yakni Kampung Wambes, Wembi, Suskun, Workwana, Pyawi, Wonorejo dan Yamara.
Pada TA 2022, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya mobilisasi peralatan dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan.
Selanjutnya akan dilakukan pekerjaan land clearing dan pembangunan saluran drainase di lokasi ex-plasma sawit seluas 3.000 hektare yang akan terkontrak pada 5 Agustus 2022 (MYC 2022-2023).