Wahananews-Papua | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pembangunan sejumlah infrastruktur.
Selain bendungan untuk irigasi pertanian dan pengembangan food estate, dukungan infrastruktur juga diberikan untuk mendukung peningkatan produksi dan ekspor jagung pada pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom, Papua dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Kementerian PU Gelar Pembersihan dan Pengecatan Kerb Jalan Nasional Serentak di 28 Lokasi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pentingnya tata kelola air (water management) dalam mendukung pertanian untuk memastikan aliran air berjalan baik.
"Kuncinya ada pada ketersediaan air untuk irigasi, baru diikuti dengan teknologi pertaniannya," kata Menteri Basuki.
Pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom akan dilakukan pada lahan seluas 10.000 hektare (ha), di mana seluas 7.000 ha merupakan Area Penggunaan Lain (APL) dan 3.000 ha merupakan area ex-plasma sawit.
Baca Juga:
Kementerian PU: Optimalisasi Bendungan Sutami Untuk Dukung Swasembada Pangan, Energi dan Air
Untuk tahap awal, pengembangan budidaya jagung dilaksanakan pada lahan seluas 3.000 ha ex-plasma sawit yang berada di 7 kawasan, yakni Kampung Wambes, Wembi, Suskun, Workwana, Pyawi, Wonorejo dan Yamara.
Pada TA 2022, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya mobilisasi peralatan dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan.
Selanjutnya akan dilakukan pekerjaan land clearing dan pembangunan saluran drainase di lokasi ex-plasma sawit seluas 3.000 hektare yang akan terkontrak pada 5 Agustus 2022 (MYC 2022-2023).