WahanaNews-Papua | Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sampah utamanya plastik, merupakan persoalan bersama sehingga butuh sinergi semua pihak dalam mengatasinya.
Jika tidak ditangani dengan serius, sampah akhirnya akan mengotori lautan yang dapat mengancam keselamatan ekosistem laut, yang juga akan berdampak pada kelangsungan hidup manusia.
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
Hal ini ditegaskan Menteri Trenggono saat mengikuti gerakan bersih-bersih Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (10/3/2022), dalam rangkaian Program Bulan Cinta Laut (BCL) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL).
BCL di Pantai Kuta menjadi titik terakhir dalam sepekan ini, setelah sebelumnya digelar di Ternate, Pulau Morotai dan Raja Ampat, Papua Barat.
"BCL ini harus terus dijalankan agar menimbulkan suatu gerakan yang berlandaskan kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat," ungkap Menteri Trenggono di lokasi.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
BCL di Pantai Kuta diikuti sekitar 250 peserta yang berasal dari perwakilan pemda, masyarakat hingga pelajar.
Dia mengapresiasi gerakan bersama tersebut, dan mengajak pemda untuk terus aktif mengampanyekan gerakan bersih pantai dan laut sebagai upaya menjaga laut tetap sehat.
Menteri Trenggono turut mengapresiasi program peduli sampah yang diusung Pemerintah Provinsi Bali, yakni dengan dibentuknya Tim Pokja Persampahan.