Tentara Jepang pertama kali mendarat ke Biak pada tahun 1943 dengan jumlah tentara kurang lebih 10.000.
Tersebar dari gua Jepang, Biak Utara, Biak Barat, Biak Timur, Ambroben Sup, sampai ke Supiori. Tentara Jepang kemudian membangun benteng-benteng pertahanan di pinggiran pantai sampai ke hutan dan gua-gua yang ada di hutan.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Khusus di gua Jepang terdapat sebanyak 3.000 personel tentara Jepang, yang kemudian menjadikan gua tersebut sebagai pusat logistik dan juga tempat persembunyian tentara jepang di bawah Komando Kolonel Kuzume.
Sekitar tahun 1944, tentara sekutu yang berada di bawah kepemimpinan Jenderal Douglas McArthur, mengetahui jika pusat Logistik tentara Jepang berada di Biak.
Maka pada 7 Juni 1944, sekutu langsung menjatuhkan bom dan drum-drum bahan bakar di atas gua Binsari ini, yang mengakibatkan lebih dari 3.000 tentara Jepang tewas.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Sekitar tahun 1980, gua Jepang ditetapkan sebagai salah satu objek wisata sejarah perang dunia ke-II. Benda-benda yang ditemukan di area ini diantaranya adalah senjata, baik senjata ringan maupun senjata berat, peluru, helm atau topi-topi tentara jepang. Selain itu juga ada pesawat jepang, bom, peralatan makan minum, samurai, pistol dan alat-alat kedokteran seperti obat-obatan, kemudian benda - benda dari sekutu.
Wawan menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen mendukung Pengembangan Destinasi di Biak Numfor sejalan dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Destinasi Pariwisata Pengembangan (DPP) Biak-Teluk Cendrawasih.
"Penyiapan destinasi Biak Numfor yang berkualitas, berdaya saing, terintegrasi dan berkelanjutan. Bisa diperkuat dengan pembuatan calender of event yang menarik, travel patten kemasan paket-paket wisata sejarah dan religi ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisman dan wisnus dengan narasi story telling yang kuat dan menarik," ungkap dia. [hot]