WahanaNews-Papua | "Stop perang. Perang menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia". Demikian cuitan Twitter Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dalam menyikapi serangan (agresi-red) militer Rusia ke Ukraina, Kamis (24/2) lalu.
Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari memberi hormat dan apresiasi tinggi atas cuitan Presiden Joko Widodo tersebut.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Hal ini disampaikan Direktur Ekseskutif LP3BH Manokwari Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis diterima redaksi WahanaNews-Papua, Senin (28/2).
“Sembari, saya pun hendak bertanya pada Bapak Presiden Yang Mulia, apakah bisa Bapak Presiden menyampaikan juga kepada semua pihak yang sedang terus mengangkat senjata di Tanah Papua untuk menghentikan konflik bersenjata”, kata Warinussy dalam keterangan tertulisnya.
Ada saja mengakibatkan jatuh korban baik dikalangan rakyat sipil Papua yang adalah juga rakyat Indonesia, terangnya.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Ada juga korban dikalangan anggota keamanan (TNI dan Polri), bahkan kelompok yang dicap separatis yaitu Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau sering dilabeli dengan simbol Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Kelompok Kriminal Separatis Teroris (KKST).
Seluruh dunia telah "mengutuk" keras serangan militer Rusia terhadap Ukraina beberapa hari lalu jelang akhir Februari 2022.
Tapi bagi kita di Indonesia dan di Tanah Papua khususnya, hendaknya tidak boleh melupakan bahwa saling serang juga sedang terjadi antara sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang bernama Tentara Pembebasan Nasional Papua (TPN-PB) dengan aparat TNI dan Polri di Tanah Papua.
Ada korban dari kedua belah pihak, bahkan sampai menyasar rakyat sipil yang sama sekali tidak tergabung dalam posisi kedua kelompok yang bertikai tersebut, ujar Warinussy.
Ini tidak bisa terus menerus dibiarkan dan mesti dihentikan melalui langkah damai berbentuk dialog.
LP3BH Manokwari memberi masukan pada Presiden Joko Widodo agar segera mengambil sikap dan langkah tegas guna menghentikan konflik di Tanah Papua.
“Suara Bapak Presiden Joko Widodo juga sangat dibutuhkan saat ini, bahkan cuitan Twitter Presiden juga diharapkan oleh rakyat sipil di Tanah Papua, khususnya para korban konflik antara aparat TNI dan Polri dengan TPNPB ataupun sebutan KKB, KKSB dan KKST hari ini”, kata Yan Christian Warinussy mengakhiri . [hot]