Hasil pemeriksaan tim dokter Pemprov Papua menyebutkan tekanan darah Gubernur Enembe tidak stabil dan berada di kisaran 150 hingga 190/100 mmHg.
Dengan tekanan tersebut, kondisi Gubernur Papua sudah masuk kategori krisis hipertensi dengan gejala lainnya adalah nyeri dada, nyeri punggung, lemas, perubahan pada penglihatan dan kesulitan berbicara.
Baca Juga:
Lukas Enembe Minta Dibantu Berdiri Sebelum Meninggal
Dokter Anton Mote selaku tim kedokteran Gubernur Papua memaparkan hasil tensi darah Gubernur Enembe sedang tidak stabil. Pada Senin 03 Oktober 2022, tekanan dasar Gubernur berada di angka 150 hingga 190/100.
Dengan kondisi yang tidak stabil tersebut, kata Mote, pihaknya telah berkonsultasi ke dokter Singapura yang melayani Gubernur Enembe dan telah diberikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan jantung.
dr. Anton telah berkoordinasi dengan dokter penanggung jawab pelayanan di Singapura.
Baca Juga:
Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia di RSPAD
Dari Singapura, dokter melihat hasil-hasil di sampaikan, beberapa advice yang diberikan kepada kami untuk melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium terkait jantung, ungkap dr. anton, Senin malam (3/10/2022) di Jayapura.
Dikatakannya, hasil tes Elektrokardiogram (EKG) atau tes kesehatan jantung yang dilakukan kepada Gubernur Enembe juga dilaporkan ke tim dokter Singapura.
Menurut dokter Anton, Gubernur Papua Lukas Enembe pernah mengalami kebocoran jantung dan menjalani operasi di Singapura. Oleh karena itu, tim dokter telah mengambil Langkah-langkah antisipasi.