WahanaNew-Papua I Salah seorang petugas kesehatan di Puskesmas Kiwirok, Dokter Gerald Sokoy (28) sempat hilang saat terjadi penyerangan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin (13/9/2021).
dr Gerald sudah dipulangkan ke rumah orang tuanya di Distrik Sentani, Jayapura.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
"Iya, iya sudah (dipulangkan). Sekarang posisinya sudah ada di kediaman orang tuanya di Sentani," ujar Dirkrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani saat dihubungi, Sabtu (25/9/2021).
Faisal menjelaskan dr Gerald dipulangkan dalam kondisi sehat. Selain itu, dr Gerald tidak mengalami luka yang fatal.
Hanya, Faisal enggan membeberkan kronologi pemulangan dr Gerald. Dia hanya mengatakan dr Gerald dibawa dari Oksibil, Pegunungan Bintang, menuju Jayapura untuk mendapat perawatan. Setelah itu, barulah dr Gerald dikembalikan kepada orang tuanya.
Baca Juga:
Pemantauan Kasus Vina dan Eki Dirampungkan Komnas HAM
"Jadi dari Oksibil, Pegunungan Bintang, itu dibawa ke Jayapura. Dan kita lakukan pemeriksaan di RSUD, dan sudah dibawa oleh orang tuanya," imbuh Faisal.
Sebelumnya, Komnas HAM mengatakan telah mengetahui kondisi dokter Gerald Sokoy yang hilang di Papua setelah ada penyerangan oleh teroris KKB di Distrik Kiwirok. Gerald disebut dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah Gerald sehat, walaupun kita sudah minta bicara langsung. Tapi kami percaya dia dalam kondisi sehat. Kami lagi bernegosiasi dengan berbagai pihak agar ada jaminan keamanan terhadap Gerald. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam diskusi publik, Sabtu (25/9/2021).
Dia mengatakan Komnas HAM sedang bernegosiasi agar Gerald bisa segera dipulangkan dengan selamat. Dia berharap agar semua pihak saling menjaga kondisi di Papua agar tetap aman dan kondusif.
"Tugas kami hanya membantu supaya Gerald bisa pulang selamat ke rumah. Tidak ada permintaan tertentu untuk menyerahkan Gerald. Tadi saya kontak kepala perwakilan, dia lagi ada di wilayah pegunungan. Kami minta jaringan keamanan. Kami berharap ada keamanan dari semua pihak, jangan kemudian nanti ada sesuatu terjadi," ucapnya.
Taufan berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran agar ada perlindungan ekstra terhadap tenaga kesehatan yang sedang bertugas. Dia mengatakan masalah di Papua sangat rumit sehingga perlu upaya ekstra agar keamanan terus terjaga.
"Jadi kita sebetulnya harus kasih tempat setinggi-tingginya buat mereka. Kami sangat kecewa ada peristiwa seperti ini, karena ini kan mereka bekerja untuk keselamatan kita. Kami menginginkan langkah-langkah yang konkret terhadap perlindungan nakes," ucap Taufan.
"Situasi di lapangan, konfliknya tidak mudah. Kami selalu menawarkan ayo kita masuk pendekatan dengan dialog perdamaian dengan memasukkan tokoh agama," sambungnya. (tum)