WahanaNews-Papua | Jaringan Damai Papua (JDP) menyesalkan telah terjadinya penyerangan terhadap pos keamanan Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (15/4) pukul 16:30 wit.
Akibat penyerangan tersebut, diduga jatuh korban jiwa yaitu meninggal dunia 6 orang prajurit TNI, serta 9 orang prajurit lain diduga ditangkap atau ditawan oleh kelompok penyerang dari kelompok yang disebut Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP).
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
Sedangkan 21 prajurit TNI lainnya masih belum terkonfirmasi posisi dan situasi mereka hingga saat ini.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, SH menyerukan menggunakan cara-cara pendekatan kemanusiaan antar berbagai pihak yang terlibat konflik bersenjata di Tanah Papua.
Baik dari pihak negara yang dipersonifikasikan dengan aparat keamanan TNI dan Polri, maupun pihak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang disematkan berbagai sebutan oleh pihak TNI dan Polri.
Baca Juga:
Tokoh Agama Papua Apresiasi Keberhasilan Ops Damai Cartenz-2024 dalam Menciptakan Kedamaian dan Keamanan Papua
Demikian rilis diterima Papua.WahanaNews.co dari pihak Jaringan Damai Papua (JDP) melalui juru bicaranya Yan Christian Warinussy, SH, Minggu (16/4/23).
Juru bicara JDP mengatakan bahwa seruan JDP dan masyarakat sipil di Indonesia maupun Tanah Papua selalu bagai bertepuk sebelah tangan, karena pendekatan militer atau keamanan (military approach/security approach) masih selalu dikedepankan oleh negara.
JDP yakin bahwa akibat penyerangan tersebut akan menimbulkan terjadinya operasi keamanan untuk mengejar para penyerang tersebut.