WahanaNews-Papua | Kunjungan Presiden Joko Widodo belum lama ini ke Tanah Papua dari perjalanannya ke Negara tetangga Australia dan Papua New Guinea (PNG), kini perjananan dalam kunjungan kerja Wakil Presiden K.H. Ma'aruf Amin ke Papua Tengah, Papua Barat dan Papua Barat Daya sungguh baik dari sisi seremonial dan pencitraan semata.
Ketimbang untuk mengurai dan mencari simpul bagi upaya membangun Perdamaian di Tanah Papua secara substansial dan berurat akar ke masa depan yang lebih baik.
Baca Juga:
Gedung Papua Christian Centre (PCC) Segera Dibangun
Demikian disampaikan Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis kepada WahanaNews di Manokwari, Sabtu (15/7/23).
Kata Warinussy selaku Jubir JDP, ia memandang bahwa kedatangan Presiden Joko Widodo beberapa minggu lalu seyogianya dapat menjadi momen bagi dimulainya pembangunan perdamaian di Tanah Papua.
Salah satu cara adalah mempersiapkan secara baik langkah pembebasan Pilot pesawat terbang asal Selandia Baru Philip Mark Mehrtens dari penyanderaan yang telah dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Baca Juga:
Langkah Strategis Percepatan Pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan 4 Provinsi Baru di Papua
"Segenap langkah yang mengarah kepada upaya pembebasan Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut seyogianya menjadi fokus perhatian negara di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Sehingga langkah dialog atau negosiasi hendaknya dikedepankan oleh para pihak yang selama ini berkonflik, yaitu TPNPB maupun TNI dan Polri.
Secara damai dan terhormat komunikasi terus dibangun dengan tidak mengedepankan pendekatan keamanan. Melainkan pendekatan kemanusiaan (humanity) demi mendorong terlaksananya negosiasi politik untuk mengakhiri konflik bersenjata yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun di Tanah Papua ini.