Papua.WahanaNews.co, Wamena - Dalam foto diatas, kita melihat sosok Jhon Richard Banua berbaur bersama masyarakat Jayawijaya di dalam honai, rumah tradisional Papua.
Momen ini bukan sekadar simbolis, tetapi mencerminkan sebuah kepemimpinan yang merakyat dan menghormati nilai-nilai budaya setempat.
Baca Juga:
Pemimpin Kota Sibolga Membimbing Pegawai Menuju Sukses
Duduk bersila di lantai, menikmati hidangan tradisional, dan berbincang dalam suasana penuh keakraban, Jhon Richard Banua menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyatnya.
Kehadirannya di honai bersama masyarakat menggambarkan komitmen nyata seorang pemimpin yang memahami arti dari kedekatan emosional dengan rakyat.
Ini bukan sekadar kunjungan singkat atau formalitas, tetapi bagian dari usahanya untuk menghayati dan menjaga warisan budaya Papua yang kaya. Dengan membaur bersama masyarakat, ia membangun kepercayaan dan menciptakan hubungan yang lebih erat dan saling menghormati.
Baca Juga:
Menteri PPPA Buka Acara PIARA GBKP di Sibolangit: Anak-Anak Calon Pemimpin Masa Depan Bangsa
Momen ini juga mengingatkan kita pada pentingnya pendekatan humanis dalam memimpin. Jhon Richard Banua memilih untuk berada di tengah-tengah rakyatnya, mendengarkan mereka, dan merasakan langsung kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan pendekatan seperti ini, ia bukan hanya dikenal sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang selalu siap mendengar, memahami, dan memperjuangkan kepentingan rakyat Jayawijaya.
Kepemimpinan seperti ini jarang terlihat dan menjadi inspirasi bagi pemimpin lain untuk berinteraksi dengan cara yang lebih manusiawi dan penuh makna.