Papua.WahanaNews.co | Komnas HAM angkat bicara tentang pendekatan dengan Papua.
Seperti halnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berencana akan melakukan pendekatan baru dalam operasi teritorial menangani persoalan di Papua.
Baca Juga:
Dosen UGM Noer Kasanah Ajukan Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Menurut Komnas HAM, pendekatan apa pun dilakukan dalam menangani persoalan Papua, akan tidak berjalan dengan baik jika tidak menghilangkan stigma dan kecurigaan terhadap masyarakat Papua.
Papua memiliki satu kebutuhan khusus dalam penanganan Papua.
Jadi kalau bicara Papua, pendekatannya adalah kesejahteraan, memang tempat lain tidak ada pendekatan kesejahteraan?. Kan ada juga.
Baca Juga:
Benny K Harman Desak Kapolri Cari Tiga Orang Hilang Usai Demo Agustus
Tapi apa bedanya tempat lain sama Papua?. Yang paling penting bagi teman-teman di Papua adalah hilangkan stigma, kata komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada wartawan, dikutip dari detik.com. Sabtu (27/11/2021).
"Jadi pendekatan apa pun, tidak menghilangkan stigma, itu ya tidak akan jalan dengan baik. Hilangkan rasa curiga pada teman-teman Papua," sambungnya.
Kalau masih basis curiga, operasi teritorial bisa jadi instrumen yang menakutkan.
Karena operasi teritorial itu di jantung masyarakat Papua. Kalau basisnya masih curiga, bagaimana mungkin kita bisa menciptakan perdamaian. Bagaimana mungkin bisa ada pembangunan. Bagaimana mungkin anak-anak sekolah pergi dengan senyum kalau masih dicurigai," ujarnya.
"Kesannya klise soal kecurigaan ini. Tapi pada praktiknya, yang kami temukan di lapangan, minimal pengalaman saya di pemantauan, ini soal stigma dan soal kecurigaan itulah yang melahirkan berbagai pelanggaran hak asasi manusia," lanjut Anam.
Dia mencontohkan salah satunya pada saat proses identifikasi. Menurut Anam, masyarakat Papua yang berambut keriting lebih banyak diinterogasi dibandingkan dengan yang berambut lurus.
Lebih lanjut Anam menegaskan, apa pun metode pendekatannya, stigma dan kecurigaan harus terlebih dulu dihilangkan. Dia juga mengingatkan agar pemerintah konsisten menggunakan pendekatan teritorial dan tidak menggunakan pendekatan lainnya.
“Basisnya, apa pun pendekatannya, hilangkan stigma, hilangkan kecurigaan. Harus clear”, kata Anam.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menemui Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat. Pertemuan itu membahas strategi penanganan baru mengenai Papua hingga penanganan pelanggaran HAM berat.
Mahfud mengatakan dia mendiskusikan cara penanganan Papua dengan Jenderal Andika. Salah satu penanganan itu menggunakan pendekatan kesejahteraan.
Mahfud juga menjelaskan pendekatan teknis yang dilakukan ke depannya di Papua. Pendekatan itu adalah operasi teritorial, bukan operasi tempur.
Pendekatan teknisnya tentu adalah operasi teritorial, bukan operasi tempur. Saya sudah banyak diskusi, Pak Panglima sudah punya gagasan-gagasan tentang pendekatan baru itu dan nanti akan disampaikan pada saatnya, tutup Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. [hot]