WahanaNews-Papua | Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) angkat bicara terkait konflik sosial di Papua yang terjadi pasca penangkapan Gubernur Papua non aktif Lukas Enembe.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Atnike Nova Sigiro, mengungkapkan bahwa Komnas HAM menemukan indikasi eskalasi kekerasan di Papua.
Baca Juga:
Kasus Vina-Eki Cirebon: Kesimpulan Komnas HAM Simpulkan 3 Pelanggaran Polisi
Ia mendesak dan meminta semua pihak tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan konflik Sosial dan kekerasan di Papua semakin meluas.
Atnike secara khusus meminta aparat keamanan untuk tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam penanganan aksi massa dan mengedepankan langkah humanis sesuai prinsip Hak Asasi Manusia.
Atnike meminta dan menyerukan semua pihak tidak melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan konflik dan kekerasan di Papua semakin meluas.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
Atnike juga meminta aparat keamanan untuk tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam penanganan aksi massa.
"Komnas HAM meminta kepada Kapolda Papua, Pangdam Cendrawasih dan Pemerintah Daerah Papua untuk menciptakan situasi kondusif secara berkelanjutan dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk meredam ketegangan di Papua," kata Atnike dikutip dari kanal Youtube Humas Komnas HAM, Senin (16/1)
Atnike juga mengingatkan, agar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan aparat negara untuk menghindari kekerasan dan konflik bersenjata di Papua.