WahanaNews-Papua I Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan konfirmasi harian kasus COVID-19 di enam provinsi telah melampaui puncak kasus varian Delta tahun lalu. Namun, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit (RS) masih tetap terkendali.
Hal tersebut disampaikan Budi dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Senin (14/02/2022) siang.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
“Ada enam provinsi yang sudah melampaui kasus Delta dan 37 kabupaten/kota yang juga sudah melampaui puncak Delta. Keenam provinsi tersebut adalah DKI, Banten, Jabar, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Semua provinsi yang sudah melampaui puncak Delta kasusnya, itu rumah sakitnya sekitar 30 persenan dari puncak Delta,” ujarnya.
Budi menambahkan, terdapat dua provinsi dengan BOR yang cukup tinggi yaitu DKI Jakarta dan Bali.
Namun tren kasus di kedua provinsi tersebut telah melandai, khususnya DKI Jakarta yang memperlihatkan adanya tanda penurunan kasus.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
“DKI, kemungkinan besar kami mengamati bahwa minggu ini akan sampai puncaknya dan akan mulai bergerak turun. (BOR) rumah sakitnya berhenti di level 40-50 persen dibandingkan dengan puncak Delta,” ujarnya.
Menkes menegaskan, meski varian Omicron memiliki kasus konfirmasi yang lebih tinggi dari varian Delta tetapi tingkat BOR relatif lebih rendah dari Delta. Jumlah tempat tidur RS yang dikonversi untuk pasien RS pun masih jauh lebih rendah dari saat puncak Delta.
“Tidak usah khawatir karena dari 27 ribu orang yang dirawat karena COVID-19, itu masih 22 persen dari total kapasitas tempat tidur COVID-19 kita yang 120 ribu, dan total kapasitas tempat tidur rumah sakit seluruh Indonesia 400 ribu. Jadi itu angkanya, 400 ribu total (tempat tidur_, 120 ribu kita siapkan buat COVID-19, waktu puncak Delta sempat 100 ribu, sekarang 27 ribu,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Budi juga memaparkan tentang pelayanan telemedisin bagi pasien COVID-19 yang akan segera menjangkau luar Jawa-Bali.
“Kita juga sudah melakukan pelayanan telemedisin lebih ke 350 ribu rakyat dan 100 ribu sudah menerima obatnya. Rencananya, atas arahan Pak Menko Ekon, selain di Jawa-Bali, mulai minggu ini kita akan melakukan juga ke luar Jawa-Bali,” tuturnya.
Terakhir, Menkes juga menekankan mengenai pentingnya vaksinasi dalam mengurangi risiko keparahan dan kematian jika terpapar COVID-19. Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat yang belum menerima vaksin dosis lengkap untuk segera melengkapi dosis vaksinnya, termasuk dosis lanjutan atau booster.
“(Sebanyak) 60 persen (pasien COVID-19) yang wafat itu belum divaksinasi atau vaksinasinya belum lengkap, 60 persen yang masuk ke ICU itu juga belum divaksinasi atau vaksinasi belum lengkap. Oleh karena itu, tolong didorong vaksinasi lengkapnya,” tandasnya. [hot]