WahanaNews - Papua | Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, penanganan pembakaran pesawat Susi Air di Bandara Paro Kabupaten Nduga, Papua beberapa waktu lalu melibatkan banyak pihak.
"Pada prinsipnya kami TNI-Polri bekerja atas kepentingan Negara. TNI-Polri dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua dalam penanganan kasus Paro melibatkan para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat beserta pemerintah daerah yang bertujuan hanya satu, yaitu menyelamatkan nyawa manusia yaitu aspek kemanusiaan," kata Saleh Mustafa dalam siaran pers, Senin 20 Februari 2023.
Baca Juga:
Anggota KKB Anak Buah Egianus Kogoya Ditangkap Satgas Damai Cartenz Tangkap
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya telah melaksanakan operasi kemanusiaan yaitu menolong masyarakat yang melaksanakan eksodus dari Paro menuju Kenyam.
"TNI, Polri, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat di wilayah Paro, Nduga, Papua berkolaborasi dalam melaksanakan operasi kemanusiaan bagi penduduk disana," urainya.
Ia mengungkapkan mengenai pesawat Susi Air yang terbakar. Terdapat isu-isu yang beredar bahwa ada 15 orang yang diancam oleh Egianus Kagoya.
Baca Juga:
Usai Ricuh Pasca 3 OPM Ditembak, Kodam Sebut Situasi Puncak Jaya Kondusif
Saat ini, 15 orang penduduk setempat itu telah berhasil dievakuasi dan mendapatkan bantuan berkat kerjasama oleh semua pihak.
"Namun satu personel pilot masih diduga bersama kelompok KST dan kita terus melakukan pencarian sesuai dengan kondisi di lapangan," jelasnya.
Sementara itu, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelamatan nyawa manusia disana.