Foto dokumentasi Pangdam XVII/Cenderawasih
Bahkan, lanjutnya, penyelamatan tersebut sampai berjalan kaki dari wilayah Paro menuju ke Distrik Kenyam.
Baca Juga:
Anggota KKB Anak Buah Egianus Kogoya Ditangkap Satgas Damai Cartenz Tangkap
"Masyarakat sekitar merasa ketakutan karena adanya aksi teror yang dilakukan kelompok KST. Kondisi masyarakat ada yang sakit dan terdapat anak kecil yang kelelahan sehingga butuh bantuan," ungkap Sembiring.
Diungkapkannya, masyarakat ini ada yang sakit, ada yang tidak kuat. Bahkan ada anak kecil yang sudah kelelahan berjalan sekitar dua hari berada di hutan.
"Sehingga Bupati meminta bantuan kepada TNI-Polri untuk menyelamatkan mereka sebagai wujud rasa kemanusiaan," ujarnya.
Baca Juga:
Usai Ricuh Pasca 3 OPM Ditembak, Kodam Sebut Situasi Puncak Jaya Kondusif
Sembiring menegaskan, saat ini tidak ada operasi TNI yang dilakukan di wilayah Paro yang mengancam membunuh masyarakat dan membuat masyarakat takut dan lari keluar dari Paro.
"Semua itu tidak benar. Jika ada pihak-pihak yang menyatakan seperti itu, maka itu adalah upaya provokasi gerombolan KST dan simpatisannya," ungkapnya.
Ia menambahkan, selama kepemimpinan Bupati ini, juga tidak ada yang namanya pemerkosaan dan pembunuhan masyarakat sipil. Jadi jika ada kelompok-kelompok yang menyatakan hal tersebut, maka itulah upaya provokasi dan memutar balikkan fakta.