Wahananews-Papua | Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E, M.Tr(Han) memberikan pengarahan kepada para Komandan Satuan dan para Perwira TNI dari satuan TNI AD, TNI AL dan TNI AU di wilayah Kabupaten Merauke Papua, bertempat di Aula L.B Moerdani Makorem 174/ATW Merauke, Senin (25/7/2022).
Pangkogabwilhan III beserta rombongan saat berkunjung di Makorem disambut langsung Kasrem 174/ATW Kolonel Inf Frits Wilem Rizard Pelamonia beserta seluruh staf dan para Dansat/Balakdisjan jajaran Korem 174/ATW.
Baca Juga:
Empat Fokus Utama Pemerintah: Ketahanan Pangan, Energi, Hilirisasi, dan Gizi Gratis
Dalam arahannya Letjen TNI I Nyoman Cantiasa menyampaikan bahwa sebagai Pangkogabwilhan III yang memiliki wilayah meliputi 4 Provinsi yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua dan Provinsi Papua Barat.
Ia ingin melihat langsung dan mengetahui masalah yang ada, saran dan rencana yang akan dilaksanakan ke depan serta yang harus dipertanggungjawabkan baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebagai penangkal dan pemulih apabila ada permasalahan keamanan.
Ada kejadian apapun di Papua adalah tanggungjawab kita semua, apa yang menjadi langkah-langkah dan upaya kita tentang tanggungjawab keamanan khususnya di wilayah yang cukup luas ini.
Baca Juga:
Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Apresiasi Soliditas Kabinet Merah Putih
Penanganan Papua dan Papua Barat sesuai dengan perundangan yang ada tidak mengambil kewenangan instansi lain, status wilayah Papua bukan Daerah Operasi Militer (DOM) tetapi tertib sipil, penguasa ada pada pemerintah daerah setempat.
Sesuai Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2010 tentang percepatan pembangunan Papua, tugas TNI harus mendukung pembangunan agar bisa berjalan dengan lancar.
Kepada para Komandan Satuan dan prajurit, Jenderal bintang tiga tersebut berharap agar protap-protap dan regulasi di satuan masing-masing harus jelas, peran perwira kepada anggotanya harus betul-betul dilaksanakan jangan sampai prajurit tidak mengerti apalagi lengah, pembinaan personel menjadi atensi.