Selanjutnya, anggota polisi evakuasi korban luka ke RSUD Madi dan saat kembali dari RSUD Madi menuju Kampung Pogito, terjadi pemalangan kembali oleh OTK.
Kepala desa setempat diminta bantuan, namun mendapat perlawanan sehingga anggota terpaksa kembali ke Kabupaten Deiyai.
Baca Juga:
Sempat Viral Aksinya Terekam CCTV, Pelaku Curanmor Bersenpi Ditangkap Polres Merangin dan Polres Bungo
Situasi di lapangan masih memanas, dengan beberapa pemuda yang memancing ketegangan. Kepolisian memerintahkan anggota untuk tetap waspada dan siaga serta menindaklanjuti situasi dengan cermat.
“Selain itu, kabupaten Dogiyai juga mengalami gangguan pelayanan tenaga listrik dan komunikasi. Anggota kepolisian yang menuju tempat kejadian mengalami pemalangan dan ancaman dari masyarakat setempat. Bahkan, pembakaran dan suara-suara pertikaian masih terjadi hingga malam hari,” jelas Kapolres.
Lanjutnya, arus lalu lintas dari Dogiyai menuju Deyai dan Paniai terhambat akibat pemalangan di jalan-jalan.
Baca Juga:
Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Paniai, Amankan Ratusan Butir Amunisi
Diketahui, situasi di wilayah hukum Polres Dogiyai pasca kejadian berangsur kondusif. Kapolres juga meminta kepada seluruh warga untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan tindakan kriminal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Dan kepada warga yang berada diluar Kabupaten dogiyai untuk tidak melakukan provokasi terhadap warga dengan menyebarkan isu-isu yang belum tentu kebenarannya," tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Kabupaten Dogiyai, Drs. Petrus Agapa menyampaikan bahwa saat kejadian terjadi, Pemerintah Daerah sedang mengadakan kunjungan Wakil Presiden di Nabire untuk peletakan pembangunan perkantoran Provinsi Papua Tengah.