Sudah banyak upaya dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, perempuan, pemuda, dan media massa, dalam melakukan edukasi dan menyampaikan pesan tentang bahaya MIRAS. Namun, kesadaran pribadi tetap menjadi kunci utama.
Pendidikan juga harus menjadi bagian integral dalam upaya ini. Saya merekomendasikan langkah-langkah berikut:
Baca Juga:
Seorang Wanita Tewas Usai Minum Miras di Tempat Hiburan Malam Jakarta
(1) Pendekatan di Sekolah: Materi pendidikan tentang bahaya MIRAS sebaiknya diintegrasikan dalam kurikulum sekolah. Ini akan membantu siswa memahami risiko yang terkait dengan MIRAS sejak dini.
(2) Pendidikan dalam Keluarga: Orangtua memiliki peran penting dalam membimbing anak-anak mereka tentang bahaya MIRAS. Perbincangan di rumah tentang konsekuensi negatif dari MIRAS akan membantu menciptakan kesadaran sejak dini.
(3) Peran Tokoh Agama: Tokoh agama dapat memainkan peran kunci dalam memberikan pengajaran moral tentang bahaya MIRAS dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
(4) Terus Mengingatkan: Tokoh masyarakat, adat, pemuda, dan perempuan harus terus mengingatkan masyarakat akan bahaya MIRAS dan memberikan dukungan moral.
Penting untuk dicatat bahwa melarang MIRAS atau menghukum penjual MIRAS tidak selalu efektif. Yang lebih penting adalah memberikan pendidikan yang memadai dan menciptakan kesadaran pribadi yang kuat sehingga individu membuat keputusan yang bijak dan bertanggung jawab terkait MIRAS.
Saya ingin mengajak kita semua untuk menjalani hidup yang lebih baik, sejalan dengan pesan ini: “Ikut Jalan Tuhan, Jauhkan Diri dari Bahaya MIRAS.” Kehidupan kita masih panjang, dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjaganya dari bahaya MIRAS.