“Kami mengambil langkah bijak untuk tetap di dalam barak medis dan juga puskesmas sehingga apabila penyerangan dan ada korban, kami sebagai nakes bisa melakukan pertolongan,” ujar Marselinus, mengisahkan kronologi penyerangan KKB terhadap dirinya dan nakes lainnya di Kiwirok, dilansir dari terkini.id-Jaringan Suara.com, Minggu (19/9/2021).
Sejumlah bangunan terbakar di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin 13 September 2021 [KabarPapua.co / Dokumentasi Humas Polda Papua]
Baca Juga:
4 Negara Ini Diduga Pasok Senjata ke KKB Papua
Namun, kejadian yang terjadi ternyata berbanding terbalik. Sekitar pukul 09.00 WIT, terjadi letusan pertama kalinya di Pos Pamtas.
“Kami tidak mengira akan terjadi penyerangan terhadap nakes. Pada pukul 09.05 WIT, KKB mulai menghancurkan puskesmas dan menyiram bensin keliling gedung, membakarnya.”
Sekitar pukul 09.07 WIT, kata Marselinus, KKB mulai menuju ke barak dokter yang bersebrangan dengan puskesmas.
Baca Juga:
Anggota KKB Papua Tak Takut Hadapi TNI dan Polri? Ternyata Ini Alasannya
KKB melancarkan aksinya dengan menghancurkan kaca jendela kemudian menyiram bensin dan membakar.
Di dalam barak dokter tersebut, terdapat lima orang nakes, yakni Dokter Restu Pamanggi, Mantri Lukas Luji Parta, Suster Siti Khodija, dan Mantri Martinus Deni Satya.