Papua.WahanaNews.co, Jayapura - Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Theo Hessegem meminta agar 1 Mei yang kerap diperingati dan diklaim sebagai hari Aneksasi, tidak dilaksanakan berlebihan.
Apalagi kata Theo, bisa mengganggu ketertiban umum.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Demikian disampaikan Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Theo Hessegem dalam keterangan di Jayapura, dikutip Senin (29/4/2024).
"Saya tidak melarang untuk melakukan aksi, semua punya hak untuk berpendapat di muka umum sesuai amanat undang-undang," ujarnya.
Dia berharap apabila aksi memperingati Aneksasi dilakukan, maka harus berjalan tertib.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
"Saya tekankan harus menjaga keamanan untuk kepentingan banyak orang. Jangan karena aksi, keamanan hingga aktivitas orang terganggu," tegasnya.
Theo menekankan prinsip dasar orang Papua harus dipegang teguh yakni kasih, cinta dan damai.
"Dasar orang Papua adalah cinta, kasih dan damai, maka jangan merusak itu dengan ulah para oknum demi kepentingan sekelompok orang," tegasnya.
Disamping itu, Theo meminta supaya masyarakat tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan kelompok tertentu untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Semua punya kepentingan, jangan sampai saudara-saudara dijadikan korban," pungkasnya.
[Redaktur: Hotbert Purba]