"Untuk gejala mayoritas mengalami gejala ringan. Ini sebarannya sangat cepat, kemungkinan ini varian baru, yaitu varian Omicron," ujarnya.
Namun Reynold mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebaran kasus baru yang terjadi di Tembagapura ini merupakan varian baru COVID-19 atau bukan lantaran di Timika belum ada alat penguji Omicron.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Dengan meningkatnya kasus COVID pada Februari ini, Reynold meminta warga tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat dan melakukan vaksinasi.
Saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama COVID-19 di Kabupaten Mimika telah mencapai 72 persen, sedangkan vaksinasi tahap kedua telah mencapai 58 persen. [hot]