WahanaNews-Papua I Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat terus berjalan, salah satunya Jalan Trans Papua. Saat ini proyek tersebut difokuskan pada Jalan Jayapura-Wamena.
Dia mengatakan, progres jalan saat ini belum utuh seluruhnya, ada yang masih berupa gradasi, aspal dan tanah. Akan tetapi, dia menegaskan, jalan tembusan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tinggal beberapa kilometer lagi.
Baca Juga:
Kementerian PUPR akan Lelang Proyek Jalan Trans Papua pada November
"Trans Papua itu masih berlanjut. Saya susah menjelaskan berapa kilometernya karena ada yang gradasi, ada yang sudah diaspal, masih ada yang tanah. Kalau dalam keadaan tembus tinggal sedikit yang belum tembus. Kita fokus ke Jayapura-Wamena dulu," kata Hedy di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Dari segi anggaran, kata dia, seluruh daerah dinilai strategis termasuk Wamena yang dapat menekan biaya logistik.
Selain itu, fokus garapannya kali ini akan ditujukan pada koridor jalan mengingat adanya persoalan keamanan di sana. "Di samping di sana juga ada masalah keamanan, kita ingin lebih fokus yang penting tembus dari satu koridor dulu," ujarnya.
Baca Juga:
Personel Kodim 1714/ Puncak, Bantu Warga Padamkan Kebakaran Ruko di Pasar Kota Baru
Sekadar informasi, Trans Papua merupakan proyek strategis nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Jalan Trans Papua nantinya ditargetkan akan menembus jalan sepanjang 3.462 kilometer (km).
Berdasarkan catatan, hingga pertengahan tahun 2021, jalan yang sudah ditembus sepanjang 3.446 km, masih tersisa 16 km jalan yang belum tembus. Secara rinci, kondisi jalan yang sudah teraspal sepanjang 1.733 kilometer dan belum teraspal 1.712 kilometer.
Pembangunan infrastruktur di Papua dan Papua Barat bertujuan untuk menekan angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan, dan mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur. Adanya Jalan Trans Papua diharapkan membuka keterisolasian wilayah dan meningkatkan konektivitas.
Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun Jalan Perbatasan di Papua dengan total panjang 1.098 km. Saat ini, sepanjang 931 km telah tembus dengan kondisi 756 km teraspal.
Pada tahun anggaran 2021 ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur Papua dan Papua Barat hingga Rp 9,79 triliun.
Anggaran sebesar itu dibagi untuk Provinsi Papua sebesar Rp 6,12 triliun yang akan digunakan untuk bidang SDA sebesar Rp 670 miliar, jalan dan jembatan Rp 4,46 triliun, permukiman Rp 650 miliar dan perumahan Rp 330 miliar.
Sementara untuk Provinsi Papua Barat sebesar Rp 3,67 triliun yang digunakan untuk bidang SDA Rp 600 miliar, jalan dan jembatan Rp 2,54 triliun, permukiman Rp 320 miliar dan perumahan Rp 200 miliar. (tum)