Ia mengaku tak menyangka akan menjadi seorang diplomat. Setelah lulus sekolah dinas, ia direkrut oleh Departemen Luar Negeri dan ia pindah ke Jakarta.
Fientje dan suaminya, Pendeta Philpus Sarwom memiliki tiga orang anak. Fientje mengaku tidak mudah menjalani peran sebagai seorang ibu dan diplomat.
Baca Juga:
Senator Eka Kristina Yeimo Soroti Ketimpangan Dana Bagi Hasil (DBH), Papua Harus Diperlakukan Adil
Tugas mengharuskannya untuk melakukan perjalanan ke negara lain setiap tiga sampai empat tahun.
Salah satu tantangannya adalah beradaptasi dengan berbagai sistem pendidikan di negara lain. Tidak hanya di mancanegara bahkan di Indonesia, keluarganya berjuang untuk mengimbangi kesenjangan.
“Kami harus mengelola bermacam perbedaan budaya yang sangat besar, baik di sekolah dengan perbedaan mata pelajaran dan pekerjaan rumahnya,” ujarnya.
Baca Juga:
Masuk Radar Strategis, Biak Jadi Incaran Negara Asing untuk Kepentingan Militer
“Pada satu titik waktu keluarga diminta untuk pindah selama ujian sekolah, sebagai akibatnya anak-anak harus diturunkan kelasnya,” kata dia.
Karir Fientje didukung oleh sang suami yang memilih tinggal di Jakarta dengan tiga anaknya agar bisa menyelesaikan pendidikan. Namun mereka menekankan rasa hormat dan cinta dari keluarga mereka.
Dengan karier yang ia dapatkan, Fietnje ingin menunjukkan bahwa orang Papua mampu berdaya seperti yang lainnya.