Papua.WahanaNews.co, Wamena - Sejarah Injil masuk di Lembah Baliem merupakan peristiwa penting bagi kehidupan masyarakat Suku Dani-Hubula dan suku -suku lainnya yang berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Utusan Penginjil (Misionaris) dari Amerika utara “The Christian And Missionary Alliance (C&MA)” telah mendaratkan pesawat Ampibhi Short Sealand di Minimo Lembah Balim pada tanggal 20 April 1954.
Baca Juga:
Universitas Baliem (UNIBA) Papua Melepas 117 Mahasiswa Mengikuti KKN
Kedatangan para misionaris memberitakan Injil keselamatan kepada orang Baliem atau suku Dani-Hubula dan suku-suku lainnya yang berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Penginjil The Chiristian and Missionaris Alliance (C&MA) sebagai salah satu lembaga Gereja yang memiliki misi penginjilan ke seluruh dunia.
Mereka melihat publikasi di media massa tentang Lembah Balim, membuat mereka tertantang untuk datang mengabarkan Injil keselamatan bagi masyarakat suku Dani-Hubula yang tinggal di Lembah Baliem.
Baca Juga:
Politisasi 'Perang Suku' di Lembah Baliem Wamena
Utusan Penginjil The Chiristian and Missionaris Alliance (C&MA) datang ke Lembah Baliem dan memberitakan Injil keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus kepada masyarakat suku Dani-Hubula dan masyarakat suku-suku lainnya yang berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Kedatangan para Penginjil C&MA ke Lembah Baliem ini adalah untuk menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus sebelum naik ke surga yaitu “Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria sampai ke ujung bumi” (Kisah 6 Para Rasul 1: 8b), “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19).
Perkataan Tuhan Yesus ini merupakan nubuat dan sekaligus amanat agung kepada muridmurid-Nya