PAPUA.WAHANANEWS.CO, Wamena - Suasana berbeda menyelimuti Kota Wamena hari ini.
Aktivitas masyarakat nyaris tak terlihat. Jalanan sepi, pertokoan tutup, dan gedung - gedung perkantoran pemerintah tampak hening tanpa rutinitas seperti biasanya.
Baca Juga:
Festival Lembah Baliem, Pelestarian Budaya dan Peningkatan PAD
Kota yang biasanya ramai kini seperti mengambil waktu untuk beristirahat dan merenung melaksanakan rekonsiliasi untuk pertobatan.
Hanya suara burung dan angin yang terdengar di sela-sela pepohonan dan sela bangunan.
Kondisi ini bukan akibat gangguan keamanan, melainkan bagian dari sebuah kebijakan pemerintah daerah, bertajuk rekonsiliasi dan Hari Pertobatan.
Baca Juga:
Rekonsiliasi Daerah 31 Juli 2025 di Kabupaten Jayawijaya, Warga Diminta Hentikan Semua Aktivitas
Hal ini akan dilakukan dan ditetapkan setiap tahun pada akhir bulan Juli oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Kebijakan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat, termasuk kalangan muda yang melihatnya sebagai langkah visioner untuk menciptakan kedamaian berkelanjutan di Wamena.
“Kami, Pemuda Lapago, sangat mendukung program Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam menetapkan hari rekonsiliasi setiap tahun. Ini merupakan cara bijak menciptakan suasana yang lebih aman dan damai,” kata Leppy Kogoya, salah satu tokoh pemuda setempat.