WahanaNews-Papua| Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengingatkan, masih ada Rp 226 triliun anggaran yang belum terserap oleh pemerintah daerah jelang akhir 2021.
Jumlah itu, dinilai Jokowi, masih terlalu banyak.
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
"Para gubernur, bupati, wali kota, tadi pagi saya cek ke menteri keuangan, masih ada berapa uang yang ada di bank? Ini sudah akhir November tinggal sebulan lagi (ternyata) tidak turun angkanya, justru naik. Saya sudah peringatkan di Oktober seingat saya Rp 170 (triliun), ini justru naik jadi Rp 226 triliun," katanya, dikutip dari media induk wahananews.co, Rabu (24/11/2021).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat peresmian pembukaan "Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021".
"Ini perlu saya peringatkan. Loh uang kita sendiri tidak digunakan kok ngejar-ngejar orang lain untuk uangnya masuk? Logikanya gak kena, uang kita sendiri dihabiskan realisasikan segera, habis waduh sudah tidak ada APBD, baru mencari investor untuk datang, logika ekonominya seperti itu," tegas Jokowi.
Baca Juga:
PermenPAN-RB Nomor 6 Tahun 2024 Atur Pengadaan ASN dan PPPK
Menurut Jokowi, jumlah uang yang belum dibelanjakan sebesar Rp 226 triliun tersebut terlampau banyak.
"Kalau dimiliarkan, Rp 226 ribu miliar, ini gede sekali! Segera dihabiskan dulu, realisasikan, baru kita bicara ke investor, mana uangmu? Realisasikan juga itu, jadi dampaknya dobel," ujarnya.
Jokowi pun menyebut bahwa saat ini defisit APBN sudah mencapai Rp 548 triliun.