WahanaNews-Papua | Dilaporkan berjumlah enam bangunan pemerintahan di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Pegunungan dibakar massa.
Sejumlah rumah, kios dan beberapa kendaraan truk juga ikut dibakar. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (12/11/2022) siang hingga malam.
Baca Juga:
Diduga Ditembak KKB di Puncak, Dua Tukang Ojek Dilaporkan Tewas
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengungkapkan kerusuhan di Dogiyai tersebut dipicu kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seorang anak berusia lima tahun bernama Nolgi Goo meninggal dunia ditabrak truk.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo, Distrik Kamu Kabaputen Dogiyai. Informasinya anak tersebut ditabrak sebuah truk dan meninggal dunia di tempat," ungkap Kombes Kamal dalam keterangan, Minggu (13/21/2022).
Menurut Kamal, warga yang melihat kejadian itu kemudian marah dan menyerang sopir serta membakar satu unit rumah dan dua truk di jalan menuju ke arah Kampung Mauwa.
Baca Juga:
Melintas di Distrik Kalome Puncak Jaya, Personel Polres Puncak Jaya Ditembak OTK
Tak hanya itu, massa kemudian mendatangi Polres Dogiyai untuk mengambil sopir yang telah diamankan.
"Massa berhasil diarahkan dan dikendalikan aparat, tetapi massa lainnya yang dari arah Kampung Mauwa dan Kamu Selatan bergabung dan kembali memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo, namun kembali berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan aparat gabungan berjaga di dalam kota,” beber Kamal.
Situasi sempat bisa dikendalikan hingga Sabtu petang. Namun massa kembali melakukan aksi brutal pada malam hari.
"Jadi, situasi kemarin sore sempat kondusif, namun di malam hari massa kembali melakukan pembakaran di beberapa titik termasuk perkantoran pemerintah dan rumah warga,” kata Kamal.
Berdasarkan data dari Polda Papua ada enam kantor pemerintahan di Kabupaten Dogiyai yang dibakar, yakni Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup dan Kantor Dukcapil.
"Hingga pukul 01.00 WIT dini hari, personel gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di titik-titik yang telah ditentukan, namun dini hari massa kembali melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas,” ujarnya.
Selain itu, menurut Kamal hingga Minggu (13/11/2022) siang dilaporkan ada empat warga sipil yamg masih dinyatakan hilang.
Keempat warga tersebut terdiri dari satu pria dewasa, seorang ibu dengan dua anaknya.
Hingga kini menurut Kamal, aparat gabungan tengah membentuk tim investigasi untuk mengungkap pelaku kerusuhan ini.
Dalam penanganan kasus ini, Kapolda Papua telah memerintahkan beberapa pejabat utama untuk turun langsung ke Kabupaten Dogiyai yang dipimpin Dir Reskrimum Polda Papua berserta anggotanya.
"Selain itu dua SST dari Polres Nabire tadi pagi telah berangkat ke Dogiyai untuk penebalan,” terangnya.
Kamal juga mengimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan kasus kecelakaan lalu lintas ini ke penyidik Polri.
"Kita mengimbau agar proses hukum terkait kecelakaan lalu lintas untuk diserahkan ke penyidik Polri dan tidak ada kekerasan lagi baik terhadap orang maupun barang, karena hal ini tentu akan mengganggu pembangunan di Dogiyai dari segala aspek,” demikian Kabid Humas Polda Papua, Kombes Kamal. [hot]