“Penandatanganan PJBTL PB 170 MVA dengan BKMS 100 persen untuk menyuplai smelter PT Freeport Indonesia yang ada di kawasan KEK Gresik,” paparnya.
Penyediaan ketenagalistrikan untuk smelter PT Freeport Indonesia dipasok melalui dua subsistem 150 kV yaitu subsistem Krian 3,4 dan subsistem Ngimbang masing-masing 2 sirkuit.
Baca Juga:
Industri Hilir Domestik Harus Dibangun, RI Bersiap Kebanjiran Tembaga
Dalam PJBTL ini smelter PT Freeport Indonesia menjadi pelanggan listrik premium platinum.
“Dengan fokus PLN memberikan listrik yang andal tanpa henti, maka pelanggan juga dapat fokus pada bisnis yang lebih produktif mendukung kemajuan industri smelter di Indonesia,” terang dia.
Dalam mendukung penyediaan pasokan listrik dari energi hijau, PLN memiliki produk terbaru yaitu Renewable Energy Certificate (REC).
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Smelter Freeport dan Pabrik Foil Tembaga di Kawasan Industri JIIPE Gresik
Di mana 1 unit REC merepresentasikan 1 MWh energi baru terbarukan pada suatu pembangkit dalam waktu tertentu. Program ini bisa dimanfaatkan para pelaku industri yang berkontribusi dalam penggunaan listrik ramah lingkungan.
“Biaya layanan REC sebesar Rp 35.000 per MWh yang dapat dibeli oleh pelanggan PLN maupun non-pelanggan PLN,” ujarnya.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan akhirnya Freeport memakai listrik PLN karena harga listriknya yang mampu bersaing sehingga bisa mengefisienkan operasional pabrik ke depan.