WahanaNews-Papua | PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik sebesar 170 MVA ke fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral ( smelter ) milik PT Freeport Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Langkah ini merupakan upaya PLN dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah bagi produk tambang dalam negeri lewat hilirisasi mineral.
Baca Juga:
Industri Hilir Domestik Harus Dibangun, RI Bersiap Kebanjiran Tembaga
Komitmen pasokan listrik tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) sebagai operator KEK Gresik.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana berharap dengan menggunakan listrik PLN, industri smelter di Tanah Air bisa semakin efisien.
“Harga listrik yang kompetitif menjadi faktor penting khususnya bagi industri hilir. Kami mendorong semua industri di Indonesia bisa memanfaatkan listrik dari PLN,” ujar Rida.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Tinjau Smelter Freeport dan Pabrik Foil Tembaga di Kawasan Industri JIIPE Gresik
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, listrik merupakan kebutuhan dasar untuk mendukung kegiatan bisnis dan industri. Untuk itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh pelanggan, termasuk pelanggan Industri smelter.
“Peran PLN ialah melayani dan menyediakan pasokan listrik yang handal ( reliability), berkualitas ( quality ) dan harga yang kompetitif (price) bagi pelanggan industri smelter di seluruh Indonesia, termasuk proyek smelter PT Freeport Indonesia sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dalam mendongkrak perekonomian negara,” kata Bob Saril.
Bob menjelaskan, penyediaan tenaga listrik oleh PLN kepada PT Freeport Indonesia melalui PT BKMS dilakukan dalam empat tahap, tahap pertama sebesar 30 MVA pada September 2023, tahap dua sebesar 60 MVA pada 26 Desember 2023, tahap tiga sebesar 110 MVA pada Maret 2024 dan tahap empat sebesar 170 MVA pada Juni 2024.