Selain itu, dia mengatakan kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong pada Selasa (9/11/2021).
Untuk mengatasi antrean yang terjadi di SPBU, pihak Pertamina juga telah mendistribusikan BBM ke SPBU secara bertahap guna mengurai antrean panjang.
Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan dan Kelangkaan BBM, Polisi Pantau SPBU
"Kami juga menindaklanjuti gerombolan penimbun BBM yang telah berhasil diungkap pihak kepolisian," imbuhnya. Sebelumnya diberitakan, situasi yang dikhawatirkan masyarakat tidak benar-benar terjadi.
Sejak Jumat malam (5/11/2021), Pertamina telah melakukan normalisasi ke semua SPBU, sesuai dengan jatah harian SPBU masing-masing. Sabtu (6/11/2021), Fuel Terminal Sorong telah menambah pengiriman pasokan hingga lebih dari 200 persen dari pasokan harian yang normal untuk menyelesaikan antrean panjang di SPBU.
Kejadian ini jika terus bertahan akan membahayakan kita semua, sebab jika isu ini tetap terus dihembuskan dan kita mempercayai maka imbasnya kepada masyarakat sendiri, perlu diketahui pihak kepolisian juga telah memeriksa oknum yang memanfaatkan kejadian ini dengan melakukan penimbunan.
Baca Juga:
Pastikan Ketersediaan BBM, Kapolres Dairi Sidak ke SPBU
"Sebab ketika warga yang biasa mengantre dengan hanya 1 sampai 2 liter untuk motor atau 5 sampai 10 liter untuk mobil akan terhambat" ujarnya. Edi Juga menambahkan bahwa Pertamina sampai hari ini tidak ada isu untuk menaikkan harga produk pertalite, seperti apa yang saat ini disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu Edi juga mengajak warga kota dan kabupaten Sorong agar melawan informasi bohong yang disebarkan oleh oknum penimbun BBM yang tidak bertanggungjawab.
Ia menjelaskan juga bahwa Fuel Terminal Sorong telah mendistribusikan BBM ke daerah Sorong Selatan sebanyak 25 KL dan Kabupaten Sorong sebanyak 40 KL guna menanggulangi isu kelangkaan BBM ke daerah di luar Sorong yang juga terimbas dari wilayah Kota Sorong. (tum)