WahanaNews - Papua | Pembakaran pesawat sekaligus penyanderaan pilot Susi Air menjadi sorotan berbagai pihak, dimana pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY ditemukan terbakar di Landasan Terbang Paro, Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2023).
Jaringan Damai Papua (JDP) sangat menyesalkan tindakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) yang dijuluki dengan sebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh negara dengan melakukan pembakaran pesawat terbang jenis Pilatus porter milik maskapai Susi Air.
Baca Juga:
Usai Serangkaian Kekerasan ke Warga Sipil di Papua, TNI Ultimatum KKB
Hal ini disampaikan Juru Bicara JDP, Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis kepada Papua.WahanaNews.co, pada Rabu (8/2).
Ia menegaskan prinsip dasar JDP, senantiasa mendorong dan menghimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun di tanah Papua, agar mencari cara damai demi mengakhiri konflik diantara mereka (TPNPB/KKB dengan TNI dan Polri serta pemerintah Indonesia).
Menurut pihaknya, JDP senantiasa percaya bahwa dialog adalah jalan paling baik untuk menyudahi konflik yang telah menimbulkan banyak korban dan harta benda, termasuk fasilitas publik bahkan nyawa sekalipun.
Baca Juga:
Setahun Disandera OPM, Pilot Susi Air Akan Dipulangkan Melalui PBB
JDP juga senantiasa tidak menyetujui ditempuhnya cara kekerasan misalnya dengan membakar pesawat dan menyandera atau menyekap pilot pesawat sipil seperti yang kini dalami Philip Michael berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
JDP mendorong negara melalui Presiden Joko Widodo selaku kepala negara untuk mengambil langkah penting demi menyelamatkan Pilot Philip Michael tersebut.
“JDP memberi masukan dan saran kepada saudara Egianus Kogoya selalu pimpinan TPNPB/KKB di wilayah Ndugama agar mampu memberi perlindungan dan menghormati hak asasi pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut”, ujar Warinussy.
Kami mendorong TPNPB untuk dapat memberi perhatian pada pentingnya penyelesaian damai terhadap konflik bersenjata yang sudah banyak menelan korban di pihak rakyat sipil di Tanah Papua selama ini.
Mendesak Panglima TNI dan Kapolri untuk senantiasa menghormati prinsip-prinsip hak asasi manusia. Utamanya yang terkait dengan perlindungan terhadap masyarakat sipil dan kepentingan sipil di daerah dan atau sekitar lokasi penyanderaan di Ndugama.
Serta mampu memastikan bahwa operasi pengejaran dan atau operasi pembebasan sandera yaitu Pilot Philip Michael tersebut tidak menyasar warga masyarakat sipil di Distrik Paro dan Kabupaten Nduga pada umumnya, demikian Juru Bicara JDP Yan Christian Warinussy.