“Selain udang dan komoditas lain, ikan nila pun akan menjadi prioritas untuk terus kami kembangkan. Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi untuk ekspor. Dengan potensi lahan, tenaga kerja, teknologi budidaya yang tersedia dan telah dikuasai, serta tersedianya jaminan mutu, produksi dan peningkatan ekspor bisa lebih baik,” tuturnya.
Sementara, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, Christian Maikel Eman, menjelaskan keunggulan budidaya ikan nila sistem bioflok yang digunakan di Papua ini antara lain; padat tebar yang lebih tinggi bisa mencapai 100 ekor/m3, sehingga panen bisa lebih banyak. FCR budidaya ikan nila sistem bioflok 0,8-1. Pada sistem biasa 1,3-1,5, ada efisiensi penggunaan pakan serta efisiensi lahan. “Konsep budidaya ikan nila sistem bioflok dinilai pas dan tepat untuk diterapkan di tanah Papua,” katanya.
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
Adapun sampai dengan saat ini, KKP telah memberikan bantuan unit mesin pakan ikan mandiri dan budidaya ikan nila sistem bioflok serta penyediaan benih unggul.
Selain itu, untuk mempercepat terwujudnya kesuksesan pengembangan budidaya ikan nila sistem bioflok, KKP juga memberikan pendampingan teknologi oleh tenaga ahli yang didatangkan dari BPBAT Tatelu dan juga bantuan penyuluh.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Nila Sistem Bioflok, Pokdakan Raliyauw, Frans Pouw mengakui, Keuntungan dengan bioflok, mudah perawatannya, pasca panennya mudah, dan bisa menghemat pakan. Satu kolam bioflok kami tebar 1.000 ekor, ditargetkan panen 250 kg per siklus per kolam. Atau dengan menerapkan sesuai apa yang diajarkan, kami menargetkan bisa berhasil panen ikan nila sebanyak 2 ton dari 8 kolam per siklus.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan produksi tilapia atau ikan nila akan terus digenjot mengingat besarnya permintaan pasar internasional terhadap komoditas perikanan tersebut.
KKP akan fokus pada komoditas yang berorientasi ekspor berbasis komoditas unggulan di pasar global antara lain udang, lobster, kepiting, rumput laut dan nila. [hot/KKP]