Maruli menilai sebenarnya tidak ada hubungan antara jumlah tentara dan efektivitas.
Baginya, tidak masalah tentara di wilayah Papua dalam jumlah banyak asalkan kinerjanya efektif.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Ziarah ke Makam Mantan Ketua DPRD Propsu di Karo
Bila tidak efektif, timbul peluang terjadinya pelanggaran.
"Dengan SOP yang baik, sebenarnya itu bisa jadi lebih banyak itu lebih baik. Tapi kalau banyak, (namun) tidak tahu apa yang harus dikerjakan mungkin dan lain sebagainya sehingga membuat itu peluang-peluang malah pelanggaran. Ini salah satu yang nanti akan kita saya akan lebih detail kan lagi setelah bekerja," ungkapnya.
Di sisi lain, Maruli menegaskan bahwa tugas TNI sesuai perkembangan zaman, yakni untuk mempertahankan negara kesatuan. Karena itu, khususnya Kostrad, juga berencana mendapatkan alat utama sistem senjata (alutsista) dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Baca Juga:
Jadi KSAD, Jokowi Dikabarkan Lantik Letjen TNI Maruli Simanjuntak Hari Ini
"Jadi kita tidak bisa juga mengindahkan tentang kemampuan alutsista untuk menghadapi musuh dari luar, itu juga banyak. Kemarin kami di Kemhan, itu (alutsista) sudah kita diskusikan juga. Mungkin ada beberapa yang didukungkan ke Kostrad," tutupnya. [hot]