Wahananews-Papua | Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 primer yaitu dosis pertama dan kedua untuk menekan risiko keparahan jika terpapar COVID-19.
“Kami mengulangi lagi terus-menerus, segera divaksin. Vaksinnya juga harus lengkap, minimal dua kali,” ujar Menkes dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melalui konferensi video, Senin (21/02/2022).
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Menkes mengungkapkan, pasien COVID-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksin atau belum melengkapi vaksin dosis primer, memiliki penyakit penyerta atau komorbid, serta kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).
“Kalau ada teman-teman kita yang lansia, didorong agar segera bisa lebih cepat divaksin,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga meminta masyarakat untuk tidak memilih jenis vaksin.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
“Jangan pilih-pilih, yang ada sekarang langsung saja dipakai, baik sebagai booster maupun juga sebagai vaksinasi primer, yang lengkap,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menkes juga mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk terus mengakselerasi laju vaksinasi karena masih terdapat sejumlah provinsi yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 21 Februari pukul 18.00 WIB capaian vaksinasi nasional adalah 189,69 juta dosis atau 91,08 persen dari target untuk dosis pertama dan 140,42 juta dosis atau 67,42 persen untuk dosis kedua.